Seorang Pria Ditemukan Mati di Bus Jurusan Banyuwangi-Jogjakarta

Seorang Pria Ditemukan Mati di Bus Jurusan Banyuwangi-Jogjakarta

Ardian Fanani - detikNews
Rabu, 02 Nov 2016 10:30 WIB
Seorang pria mati mendadak di bus/Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Seorang penumpang Bus Mila Sejahtera nopol N 7835 UR jurusan Jogjakarta-Banyuwangi ditemukan meninggal dunia. Pria tanpa identitas itu diketahui tak bernafas lagi oleh salah satu awak bus saat menurunkan penumpang di Terminal Jajag, Kecamatan Gambiran, Rabu (2/11/2016).

Saat ditemukan meninggal, pria ini berciri-ciri berambut ikal, kulit sawo matang dan memakai kaos putih serta celana coklat.

Ahmad Mujiono (50), sopir bus asal Lumajang mengungkapkan, korban naik dari Jawa Tengah. Korban merupakan penumpang titipan dari polisi setempat. Polisi hanya memberitahu bila korban hendak turun di Terminal Jajag. Anehnya saat para penumpang turun di Terminal Jajag sekitar pukul 05.30 WIB, korban justru masih duduk di bangku bus.

"Pas dibangunkan tak bergerak, makanya kita memberitahu polisi," jelas sang sopir.

Polsek Gambiran langsung mengevakuasi korban usai menerima kabar. Petugas hanya menemukan sebuah HP merek Cross warna putih saja. Untuk memperjelas penyebab kematian korban, polisi kemudian membawa jenazah lelaki nahas tersebut ke RSUD Genteng untuk visum.

Kapolsek Gambiran AKP I Ketut Redana mengatakan, hasil visum rumah sakit tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan pada bagian luar tubuh korban. Diduga penumpang Bus Mila Sejahtera ini meninggal akibat sakit selama dalam perjalanan menuju Banyuwangi.

"Informasi yang kita gali dari awak bus menyebutkan bahwa korban menderita sakit di bagian kaki. Korban naik dari wilayah Klaten dengan tujuan Terminal Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi," ujar Ketut kepada detikcom.

Kini petugas berupaya mencari tahu keluarga korban dengan cara menghubungi semua nomor yang tertera dalam ponsel. Sayangnya hingga saat ini belum ada warga yang mengakui sebagai kerabatnya.

"Sementara jenazah kita titipkan di kamar mayat RSUD Genteng. Apabila tiga hari ke depan tidak ada yang mengaku sebagai anggota keluarga maka akan kita serahkan ke pihak rumah sakit untuk proses pemakaman," pungkas AKP I Ketut Redana. (fat/fat)
Berita Terkait