Tubuh dan mata Malika Almahira, balita berusia tujuh bulan putri pasangan Muhammad Iqballudin (24) dan Meiyanawati Dewi (22), ini menguning.
Warga Desa Kepuh Kemiri Perum Perumtas 3 Blok O-4 No 35 Kecamatan Tulangan Sidoarjo, ini harus melakukan transplantasi hati yang biayanya bisa mencapai Rp 1 miliar.
Kelainan Malika baru diketahui saat BAB mengeluarkan darah. Malika sendiri lahir secara prematur, Senin (28/3) di salah satu bidan desa. Saat itu berat badannya 3.1 Kg dan tinggi badan 50 cm.
"Usia tiga hari di sekujur tubuh anak kami berwarna kuning, terutama di bagian mata serta kalau BAB mengeluarkan darah," kata Muhammad Iqballudin sambil menggendong Malika kepada wartawan di rumahnya, Selasa (1/11/2016).
Akirnya, jelas dia, Malika dibawa ke RS Krian. Di rumah sakit tersebut, Malika dinyatakan kekurangan ASI dan kurang sinar matahari.
"Akhirnya, kami upayakan dijemur dan pemberian ASI secara maksimal, namun kondisinya malah sekujur tubuhnya menguning," imbuhnya.
Dua bulan kemudian, kondisi Malika memburuk dan dibawa ke RSUD Sidoarjo. Oleh RSUD Sidoarjo dirinya disarankan membawa ke RSU dr Soetono Surabaya. Saat tiba, Senin (19/9), dokter menyarankan minum obat untuk penyumbatan empedunya. Anaknya pun melakukan melakukan serangkaian tes laboratorium untuk menegakkan diagnosa.
"Dan hasil biopsi anak saya mengalami kolestasis extrahepatic dengan sirosis atau kelainan di luar organ hati. Kata dokter Malika sudah positif atresia billier dan jalan satu-satunya transplantasi hati," ujarnya.
Mendengar keterangan dokter, pikiran pasutri tersebut hancur. "Perasaanku saat itu biaya sebesar itu kami tidak mampu, kami hanya pasrah kepada Allah sang pencipta saja. Sebab jika transplantasi hati, biayanya Rp 1 miliar," tambahnya.
Dirinya pun berharap Pemkab Sidoarjo dan dermawan membantu penyembuhan penyakit yang diderita anaknya. "Apalagi saya hanya menjadi buruh pabrik sepatu," jelasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini