Sebanyak 245 tukik yang diberi nama Tukik Kebangsaaan Bhinneka Tunggal Ika ini, dilepasliarkan memperingati ke 88 Hari Sumpah Pemuda. Tak hanya mereka, para tokoh masyarakat dan agama juga turut serta dalam kegiatan tersebut.
Tukik-tukik ini adalah hasil penangkaran Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF), lembaga yang getol dengan penyelamatan penyu di Banyuwangi, di Pantai Boom.
Secara bersamaan, tukik-tukik itu dilepas di pinggir pantai. Peserta pelepasliaran Tukik Kebangsaaan Bhinneka Tunggal Ika ini, pelan-pelan meletakkan tukik di pasir. Dan tukik-tukik itu berjalan mendekati bibir pantai dan berenang di lautan bebas.
"Selamat jalan tukik, semoga kamu hidup seribu tahun. Nanti pasti tukik itu akan menjadi penyu dan akan bertelur di pantai ini lagi," ujar Chelsea, salah satu relawan SMA di Banyuwangi, kepada detikcom.
Sementara menurut Ketua BSTF, Vina Haditanojo kegiatan ini menjadi tonggak kepedulian generasi muda dalam penyelamatan penyu di Banyuwangi. BSTF mengajak para pelajar dan organisasi kepemudaan, untuk turut serta mengenal dan mengetahui penyu yang ada di Banyuwangi.
"Selanjutnya diharapkan mereka bisa membantu kami dalam penyelamatan penyu. Karena saat ini masih banyak masyarakat yang mengkonsumsi telur penyu dan daging penyu. Saat ini kita inginkan kebiasaan itu distop," ujarnya.
Vina menambahkan, di Banyuwangi ada 4 jenis penyu yang bertelur dan menetas. Keempat penyu tersebut yaitu penyu hijau (Chelonia mydas), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricate), dan penyu lekang (Lepidochelys olivace). Keempat jenis penyu itu hidup di sepanjang pantai Banyuwangi dan di Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) serta Taman Nasional Meru Betiri (TNMB).
"Di Pantai Boom sudah sering kita temukan penyu bertelur. Artinya masih banyak penyu-penyu itu mendarat di Banyuwangi. Saatnya kita selamatkan. Karena predator utama penyu ini ternyata manusia," pungkasnya.
Sebelum digelar pelepasan penyu, digelar pula sosialisasi tentang penyu dan habitatnya. Tak hanya itu, ratusan relawan berpakaian adat yang mewakili 34 propinsi di Indonesia itu juga membacakan ikrar Sumpah Pemuda. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini