Pantauan detikcom, dengan kemeja taqwa berwarna putih, peci hitam lengkap dengan memakai sarung, seluruh santri berjalan secara beriringan. Dalam rombongan itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Ketua PCNU Banyuwangi Maskur Ali, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Joni Subagyo diikuti oleh beberapa kyai dan pengasuh ponpes yang tergabung dalam Asosiasi Ponpes NU atau Rabithah Maahid Islamiyah NU (RMI NU) di seluruh Banyuwangi.
Usai jalan sehat dan tetap dengan kostum ala santri itu, ratusan santri tersebut langsung mengambil posisi untuk melaksanakan upacara peringatan hari santri. Selain mengenang perjuangan para kyai alim ulama dan para santri dalam proses kemerdekaan RI, momentum peringatan Hari Santri ini Banyuwangi secara tegas meminta para santri ikut waspada dan perang terhadap narkoba. Pasalnya saat ini tantangan bangsa semakin kompleks, narkoba ialah salah satunya serangan yang kini juga menggerogoti wilayah pesantren.
"Ideologi penting tapi narkoba harus jadi kewaspadaan. Udah saatnya pesantren juga mengadakan test urine narkoba. Mereka yang memang terdeteksi jangan dikucilkan tapi dibantu rehabilitasi. Kita tidak ingin hanya berpidato tapi juga ada aksi," kata Bupati Anas saat pidato peringatan Hari Santri di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Sabtu (22/10/2016).
Melalui momentum Hari Santri ini, pemkab juga sudah menganggarkan dalam APBD 2017 untuk pembangunan ponpes rehabiltasi pecandu narkoba. Secara khusus pula Pemkab Banyuwangi mendorong agar masing-masing ponpes di Banyuwangi mengirimkan santrinya untuk ikut pelatihan rehabilitasi narkoba.
"Tidak bisa lagi kita berpidato parsial, tapi sudah saatnya bahu membahu. Dengan sumpah santri, nasionalisme santri tidak diragukan, kita dorong masing-masing ponpes untuk merehabilitasi anak-anak yang terlibat narkoba," imbuh Anas.
Ketua Asosiasi Ponpes NU atau Rabithah Maahid Islamiyah NU (RMI NU) Banyuwangi, H. Ahmad Munip Syafaat menambahkan, di Banyuwangi ada sekitar 289 Ponpes dengan total sekitar 25 ribu santri yang tersebar. Ribuan santri di Banyuwangi secara nyata siap untuk ikut memerangi narkoba.
Upaya memerangi narkoba di ponpes seperti, dengan cara pengetatan dalam kegiatan ponpes juga dalam pergaulan. Test urine sebagian juga sudah dilakukan di beberapa Ponpes di Banyuwangi. Selain itu, metode rehabilitasi narkoba dengan metode kedokteran yang dikombibasikan dengan metode spritual juga dimatangkan di ponpes yang ada di Banyuwangi.
"Kami siap menyembuhkan ala santri dan sesuai dengan metode kedokteran. Kita instruksikan ke seluruh ponpes untuk mencegah dari awal jadi tidak menutup kemungkinan kita harus test urine dulu klo mau masuk ponpes," pungkas pria yang akrab disapa Gus Munip tersebut. (bdh/bdh)











































