Dua siswa tersebut adalah Nawwaf Hisyam dan Muhammad Juan Alfawwazi. Mereka duduk di kelas V SD Muhammadiyah GKB 2 Gresik.
"Ide ini berawal saat saya membonceng motor ayah saya. Kebetulan tetangga ada yang mempunyai pendengaran kurang. Ayah membunyikan klakson, tetapi tetangga saya itu tak sadar kalau sedang diklakson," ujar Nawwaf kepada wartawan, Rabu (20/10/2016).
DarisituNawwaf berpikir bagaimana caranya agar penderita tuna rungu bisa tahu dan sadar bila diklakson atau menglakson. Berbagi idedenganJuan,akhirnyatercetuslah ide untuk membuat klakson tuna rungu (kerungu).
Foto: Imam WahyudiyantaDua pelajar ini ciptakan 'Kerungu' |
Dengan sedikit modifikasi dan bantuan dari pihak sekolah, kerungu berhasil diwujudkan dua siswa inovatif ini dengan kerja keras dalam waktu satu bulan.
Alat dan bahan yang digunakan adalah cutter, gunting, selotip, solder, aki, klakson, cat semprot, tombol/switch, socket, kabel, bohlam kecil, mur, baut, dan dashboard/fairing motor bekas.
"Kerungu ini ditujukan untuk pengendara motor yang mempunyai pendengaran kurang. Dari mana mereka tahu bila mereka telah menglakson, dari cahaya lampu di dashboard/fairing," kata Nawwaf.
Karya tersebut oleh sekolah kemudian diikutkan dalam Lomba Karya Cipta Alat Peraga IPA yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Gresik, pada Agustus lalu. Hasilnya, karya tersebut menyabet juara I, mengalahkan sekitar 30 peserta lainnya.
"Juri melihat karya ini sangat aplikatif, bisa dibuat oleh siapa saja dan karya ini sifatnya mulia yakni membantu sesama khususnyapenyandangdisabilitas dalam hal ini tuna rungu," ujar Kepala SekolahSDMuhammadiyahGKB 2Gresik MNurQomari.
Foto: Imam WahyudiyantaDua pelajar ini ciptakan 'kerungu' |
Tentu saja Qomari bangga dan mengapresiasi capaian anak didiknya. Qomari berharap karya dan pengalaman ini menjadi karya dan pengalaman awal untuk menuju ke pencapaian berikutnya.
"Dari sini kan mereka bisa tahu jika karya yang mereka ciptakan bermanfaat untuk yang lain. Itu yang penting untuk karya mereka berikutnya," tandas Qomari. (iwd/fat)












































Foto: Imam Wahyudiyanta
Foto: Imam Wahyudiyanta