Warga Tuntut Mal Berdiri di Lahan Pemkot Malang Dikembalikan Fungsinya

Malang - Puluhan orang mengatasnamakan Komite Penyelamat Aset Daerah demo Mal Olympic Garden (MOG) di Jalan Kawi, Kamis (20/10/2016). Mereka meminta mal berdiri di atas lahan aset Pemkot Malang dikembalikan menjadi fasilitas publik.

Dalam aksinya, massa membawa poster-poster 'Selamatkan Aset Daerah', 'Jangan Ubah Lapangan Tenis Untuk Bisnis' dan melakukan aksi teatrikal di halaman MOG. Aparat kepolisian turun mengawal jalannya aksi.

"Ini merupakan lahan aset daerah, jangan digunakan untuk bisnis. Masyarakat Kota Malang sudah kehilangan hak mereka," teriak pendemo melalui pengeras suara.

Massa mencontohkan adanya lapangan tenis yang kini sudah berubah menjadi pusat perbelanjaan atau bisnis. Padahal, masyarakat memiliki hak untuk memanfaatkan sarana olahraga tersebut.

"Pentingnya ruang publik dan fasilitas sosial sebagai bagian dari pembangunan. Pemerintah dan pengembang juga harus memperhatikan UU No 26 tahun 2007 tentang tata ruang," ujar Sekretaris Umum Komite Penyelamat Aset Daerah Roni Agustinus di sela aksi.

Ingin tuntutannya segera direspon, massa mendatangi manajemen MOG. Mereka menanyakan beberapa fasilitas olahraga yang berada di lantai empat dan sulit diakses masyarakat umum.

"Untuk ke lantai empat, kita sulit harus izin kesana kemari. Padahal itu fasilitas umum, masyarakat harusnya bebas memanfaatkannya," kata Roni di hadapan manajemen MOG.

Sementara Pimpinan Operasional MOG menemui pendemo berjanji akan menyampaikan segala tuntutan kepada manajemen. Karena hari ini, semuanya berada di luar kota. "Nanti saya sampaikan ke pimpinan, saya hanya karyawan," jawabnya.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Nuzul Nurcahyono mengatakan, ada beberapa fasilitas olahraga yang berada di lantai empat MOG dan tidak dipergunakan untuk bisnis.

"Ada lantai empat untuk panah dan senam itu digunakan, bukan untuk bisnis," ungkap Nuzul ditemui di kantornya kompleks Stadion Gajayana.

Nuzul menjelaskan, memang untuk memanfaatkan fasilitas olahraga di lantai empat tersebut, harus mengantongi ijin dari pihaknya. Artinya, meskipun merupakan fasilitas umum tidak dapat dipergunakan tanpa izin.

"Harus izin kami (Dispora) kalau mau memakai. MOG itu bagian dari kami (Pemkot Malang) buat apa nyewa. Tadi pendemo saya tunggu, tapi tidak datang. Andai kesini akan saya tunjukkan fasilitas olahraga di lantai empat itu," tegasnya. (fat/fat)