"Dua kereta itu adalah KA Sancaka dan Mutiara Selatan," ujar Manager Humas PT KAI Daop 8 Gatut Sutiyatmoko kepada detikcom, Minggu (16/10/2016).
Gatut mengatakan, KA Sancaka jurusan Surabaya-Jogja yang semula berstatus kelas bisnis, berubah menjadi kelas ekonomi AC. Sementara KA Mutiara Selatan jurusan Surabaya-Bandung yang semula berstatus kelas ekonomi AC, berubah menjadi kelas bisnis.
Berubahnya kelas dua kereta tersebut salah satunya dikarenakan gerbong yang digunakan. Selama ini, KA Mutiara Selatan menggunakan gerbong baru new image. Meski fasilitas gerbong itu lebih bagus dari kelas bisnis, namun ruang atau jarak antar seat lebih pendek atau sempit dibanding kelas bisnis.
Sementara KA Sancaka selama ini menggunakan gerbong lama yang ruang atau jarak antar seat lebih panjang atau lebar dan lega dibanding kelas bisnis.
"Untuk kereta baru new image, banyak komplain dari penumpang bahwa mereka merasa capek dengan ruang atau jarak antar seat yang pendek untuk jarak jauh. Lagipula, seat nya juga tidak bisa diputar," kata Gatut.
Karena itu, perubahan kelas tersebut juga turut membawa serta gerbong kereta masing-masing. Sehingga penumpang untuk kereta jarak jauh tetap mendapatkan kenyamanan.
"Yang new image ini untuk jarak pendek dan sedang masih nyaman, tetapi menjadi kurang nyaman untuk jarak jauh," tandas Gatut.
Secara nasional, ada lima kereta yang berganti kelas. Selain KA Sancaka dan Mutiara Selatan, tiga kereta lain adalah KA Senja Utama YK dan Fajar Utama YK yang semula ekonomi AC berubah menjadi bisnis.
KA Cirebon ekspress dan Tegal Bahari yang semula bisnis menjadi ekonomi AC. Dan KA Argo Parahyangan yang semula bisnis menjadi kereta ekonomi. (iwd/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini