Begitu tiba, rombongan yang sebelumnya dilepas Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf di Banyuwangi sebagai titik awal keberangkatan, disambut kesenian hadrah dari Ikatan Seni Hadrah Indonesia (Ishari) Nahdlatul Ulama Pasuruan serta barisan pasukan Banser.
Sholawat dan tabuhan alat musik terbang dari ratusan seniman hadrah membahana dan menambah semangat peserta kirab.
Ke-80 peserta kirab yang merupakan perwakilan dari seluruh lembaga dan badan otonomi di bawah PBNU berziarah ke makam ulama terkemuka KH Abdul Hamid bin Abdulloh Umar. Setelah itu, dilakukan upacara penyambutan yang disertai dengan penyerahan bendera Merah Putih, bendera Nahdlatul Ulama serta pataka di depan gerbang Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti.
Wali Kota Pasuruan Setiyono menerima bendera Merah Putih, Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan Agus Setiadji menerima bendera Nahdlatul Ulama, sedangkan perwakilan PWNU Jawa Timur Misbahul Munir, menerima pataka dari rombongan kirab.
Hadir dalam penyambutan itu, para ulama NU serta Pengurus PCNU Kabupaten Pasuruan, PCNU Bangil dan PCNU Kota Pasuruan.
"Saya menyampaikan salam hormat dari Bapak Bupati Gus Irsyad Yusuf yang tidak bisa hadir karena ada halangan. Beliau menyampaikan terima kasih serta rasa bangga atas kedatangan rombongan kirab. Beliau meminta maaf karena tidak bisa hadir di tengah-tengah kita," kata Sekda Kabupaten Pasuruan Agus Setiadji.
Rombongan kirab kemudian meneruskan perjalan ke Malang. Dari Malang rencananya rombongan akan menuju Sidoarjo, Bangkalan dan Bubutan. Selanjutnya, rombongan akan memasuki Surabaya, Mojokerto, Rejoso, Jombang, Kertosono dan Kediri. Kemudian disusul rute berikutnya hingga rombongan kirab akan mengikuti Upacara Hari Santri di Lapangan Banteng Jakarta Pusat, Sabtu 22 Oktober.
Dalam pelepasan dari pendopo menuju Malang, rombongan kirab juga diiringi barisan pasukan Banser serta ratusan seniman hadrah yang terus melantunkan sholawat. (fat/fat)











































