21 Rumah di Trenggalek Rusak akibat Pergeseran Tanah

21 Rumah di Trenggalek Rusak akibat Pergeseran Tanah

Adhar Muttaqin - detikNews
Kamis, 13 Okt 2016 21:09 WIB
Trenggalek - 21 Rumah di Dusun Njelok, Desa Parakan, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, mengalami retak-retak akibat pergeseran tanah. Kini sebagian warga mulai menungsi ke tempat yang lebih aman.

Di rumah salah seorang warga, Suroso, Kamis (13/10/2016) pergerakan tanah di Desa Parakan menyebabkan keretakan cukup parah di bagian dapur. Bahkan lebar retakan mencapai 5 Centimeter.

"Kondisi ini mulai terjadi sejak empat hari yang lalu, bahkan sekarang lantai dapur mulai amblas, lihat saja banyak keramik yang pecah dan bergelombang," kata Suroso di rumahnya.

Menurutnya, kondisi retakan setiap hari terus bertambah, puncaknya terjadi pada Kamis dini hari, karena retakan dinding merembet hingga ke beberapa bagian rumahnya. Bertambahnya jumlah kerusakan itu menyebabkan seluruh anggota keluarganya panik.

Sekretaris Desa Parakan, Nur Syamsi mengatakan, kejadian serupa juga terjadi pada puluhan rumah warga lain serta salah satu tempat ibadah. Hingga saat ini jumlah rumah yang mengalami keretakan dan rawan longsor sebanyak 21 unit.

"Untuk jumlah kepala keluarganya ada 23, kalau jumlah total warga yang rawan sekitar 70 jiwa," imbuh Nur.

Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, saat ini sebagian besar warga telah mengosongkan rumahnya untuk mengungsi ke rumah warga lain yang dinilai lebih aman. Dari data di Pemerintah Desa Parakan, jumlah warga yang mengungsi mencapai 16 kepala keluarga.

Proses pengsongan rumah warga ini dilakukan secara gotong royong dengan dibantu sejumlah aparat kepolsian, TNI, Satpol PP dan BPBD Trenggalek. Seluruh perabot rumah mulai dari meja, kursi hingga peralatan dapur dievakuasi ke lokasi pengungsian. Rencanya pengosongan rumah akan dilanjutkan pada Jumat besok.

Disinggung terkait lokasi pengungsian, perangkat desa ini mengaku belum berencana membuat tenda darurat maupun penampungan sementara. Pihaknya berdalih, warga masih relatif nyaman menumpang di rumah warga yang lain.

"Karena lokasinya tidak jauh dari rumah yang ditinggalkan, sehingga apabila ada perkembangan bisa segera diketahui," ujar Nur Syamsi.

Sementara itu, Kabid pencegahan kesiapsiagaan dan kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Agung Widodo mengakui, kondisi Dusun Njelok cukup mengkhawatirkan dan rawan terjadi bencana longsor.

"Retakan tanah ini sangat berbahaya, makanya, kami langsung menginformasikan kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan merekomendasikan untuk mengungsi," kata Agung.

Pihaknya mengklaim telah melakukan pemetaan lokasi retakan tanah bersama pemerintah desa. Hasilnya, retakan tanah diketahui terjadi mulai dari lereng gunung hingga perkampungan, dengan panjang mencapai 800 meter.

"Kalau yang di atas perkampungan warga itu cukup lebar dan tanahnya juga mulai amblas," imbuhnya. (bdh/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.