Melalui 'Soto Lamongan' ini, masyarakat bisa memilih berbagai pelayanan yang diberikan oleh polisi. Seperti, Panic Button, CCTV, SKCK online, SIM online, surat kehilangan online, pemberitahuan unjuk rasa online, izin keramaian online, SP2HP online dan pengaduan/laporan online.
Kapolres Lamongan, AKBP Juda Nusa Putra kepada wartawan mengatakan, selain kemacetan yang sering terjadi di jalan poros Surabaya-Lamongan, aplikasi 'Soto Lamongan' yang dibuat oleh Polres Lamongan ini juga dilatarbelakangi oleh keinginan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
![]() |
Aplikasi 'Soto Lamongan' menurut kapolres sudah bisa diunduh di smartphone berbasis Android. Dengan 'Soto Lamongan', warga bisa mengakses CCTV yang tersebar di banyak titik di Lamongan.
Semua akses layanan yang diberikan 'Soto Lamongan', menurut AKBP Juda, terpusat di ruang khusus yang disebut CCTV Monitoring Centre yang berada di sebelah barat Mapolres Lamongan. "Yang utama, aplikasi ini juga dilengkapi dengan Panic button untuk keadaan bahaya atau darurat yang langsung terintegrasi dengan kami," jelasnya.
![]() |
Setiap layanan atau pengaduan yang masuk melalui aplikasi, tandas Juda, bisa langsung ditangani karena operatornya adalah petugas-petugas yang berkaitan langsung dengan layanan yang diberikan secara online tersebut. "Ke depan kami akan kembangkan aplikasi ini agar bisa diakses dari smartphone dengan sistem operasi selain android," ungkapnya.
Berkat aplikasi 'Soto Lamongan' ini, Polres Lamongan terpilih untuk mengikuti pameran inovasi pelayanan publik yang digelar oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) yang digelar 26 - 27 Oktober mendatang.
![]() |
Ke depan, AKBP Juda berkeinginan agar aplikasi 'Soto Lamongan' ini semakin banyak digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Untuk itu, Polres Lamongan terus berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai 'Soto Lamongan'.
"Target kami, aplikasi ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh semua masyarakat," pungkasnya. (bdh/bdh)