Tim identifikasi dari Polres Malang mendatangi lokasi kejadian untuk menggelar olah tempat kejadian perkara.
"Olah TKP sudah kami lakukan. Tapi pihak korban belum melapor," ungkap Kasatreskrim Polres Malang AKP Adam Purbantoro dikonfirmasi, Rabu (12/10/2016).
Adam mengaku, tim tengah bekerja untuk mengungkap adanya unsur kelalaian dalam pengerjaan gedung menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2016.
"Tim masih bekerja mengumpulkan bukti dan meminta keterangan saksi-saksi," ujarnya.
Police line dipasang di lokasi kejadian untuk memudahkan proses penyelidikan. Selain itu, upaya penegak hukum untuk mengamankan lokasi kejadian.
"Penyebabnya apa, masih dalam penyelidikan," tegas Adam.
Pembangunan gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kanjuruhan, runtuh pada Selasa (11/10/2016), malam.
Dinding batu bata di lantai empat tengah dalam proses pengerjaan mendadak runtuh. Material berupa batu bata dan semen dari ketinggian lebih dari 20 meter jatuh dan melukai keluarga pasien sedang berada di lantai dasar.
Longsoran material jatuh ke ruang rawat inap Airlangga yang tepat berada di samping proyek dan mengakibatkan keluarga pasien bernama Misri menjadi korban reruntuhan.
Saat itu, Misri tengah menjaga kerabatnya yang baru masuk IGD. Karena luka akibat terkena runtuhan Misri kini mendapatkan perawatan intensif.
"Ketika kejadian, pekerja sudah pulang. Satu korban hanya mengalami luka ringan," ujar Kasubag Humas dan Pemasaran RSUD Kanjuruhan Ety Nurhayati dikonfirmasi terpisah.
Namun menurut keterangan saksi, bahwa kejadian itu menelan dua korban. Misri juga mengalami luka cukup parah di bagian kaki dan tangan hingga harus dipasang pen.
Dari penelusuran pembangunan IGD dilaksanakan oleh PT. Musik Zidane Karya dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2016 senilai Rp 8.019.409.000.
Sedangkan, konsultan pengawas adalah CV. Pragmatis Engeneering Consultant. Lantai satu gedung yang sedang dikerjakan difungsikan sebagai IGD. Lantai dua difungsikan sebagai Intensive Care Unit (ICU).
Sementara lantai tiga dan lantai empat tengah dalam proses pengerjaan. PT Musik Zidane Karya selaku pelaksana belum dapat dikonfirmasi mengenai insiden ini.
Kasus kecelakaan kerja proyek pembangunan menggunakan anggaran pemerintah, bukan kali pertama terjadi di Kabupaten Malang. Sebelumnya, proyek pembangunan kolam renang indoor di area Stadion Kanjuruhan menelan korban jiwa dan luka. (ugik/ugik)