Rakor yang diikuti sejumlah kepala SKPD, digelar di ruang Peringgitan Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti.
"Saya tetapkan 22 kecamatan rawan bencana baik banjir, longsor, banjir bandang hingga rob. Penetapan ini sebagai dasar SKPD terkait untuk bertindak cepat melakukan sosialisasi dan penanggulangan bencana," kata Bupati Irsyad kepada detikcom, Selasa (11/10/2016).
Bupati yang lebih akrab disapa Gus Irsyad ini menegaskan, penetapan tersebut juga menjadi dasar penanggulangan bencana, termasuk penyaluran bantuan dan upaya kedaruratan lainnya.
"Ini agar penanganan bencana lebih cepat," tandas Gus Irsyad.
Dalam rakor tersebut seluruh SKPD terkait di antaranya BPBD, Dinas Cipta Karya, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan seluruh camat diperintahkan untuk terus memperbarui informasi kebencanaan.
"Terutama untuk daerah-daerah yang rawan setiap satu jam sekali harus up date informasi," terangnya.
Kecamatan Beji, Bangil, Kraton, Grati, Nguling, Winongan, Rembang, Pohjentrek, masuk daerah rawan banjir.
Kecamatan Rejoso dan Gondangwetan masuk daerah rawan banjir juga banjir bandang. Kecamatan Leko masuk daerah rawan banjir rob, sedangkan Kecamatan Pasrepan dan Kejayan rawan banjir bandang.
Selain itu ditetapkan 9 kecamatan rawan tanah longsor di antaranya Gempol, Prigen, Purwosari, Purwodadi, Tutur, Pasrepan, Lumbang, Puspo dan Tosari.
"Untuk potensi angin puting beliung, di seluruh kecamatan berpotensi puting beliung," pungkas Gus Irsyad.
Wilayah Kabupaten Pasuruan dilintasi sejumlah aliran sungai besar yang jika meluap menyebabkan banjir. Banhkan di beberapa lokasi rawan banjir bandang.
Sungai-sungai tersebut antara lain Sungai Kedunglarangan, Sungai Wrati, Sungai Welang, Sungai Petung, Sungai Rejoso dan Sungai Gembong yang melintasi wilayah Kota Pasuruan.
Selain itu, sejumlah wilayah yang berada di bibir pantai berpotensi menyebabkan banjir rob. Selain itu, daerah yang berada di lereng gunung Bromo maupun Arjuno-Welirang berpotensi longsor.
(fat/fat)