Mei Diaz Jati Irawan, bocah malang berusia 7 tahun yang mengidap gangguan mental, tuna wicara dan tuna rungu, harus terpasung di rumah, ketika setiap ditinggal pergi neneknya.
Kabar bocah hidup terpasung ini membuat Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf turun menemui Mei dan Sumirah, neneknya di sebuah rumah di Desa Ngulahan Kecamatan Tambakboyo Kabupaten Tuban, Kamis (6/10/2016).
"Anak ini tinggal bersama neneknya. Jika neneknya keluar rumah, Mei tangannya dirantai. Ini untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan," kata Saifullah Yusuf.
Wagub yang akrab disapa Gus Ipul mengatakan, dalam beberapa hari ke depan, pemerintah akan memeriksakan kondisi kesehatan Mei secara utuh.
"Lalu dicarikan solusi untuk pendidikan anak seperti sekolah bagi anak berkebutuhan khusus," terangnya sambil menambahkan, pemerintah Kabupaten Tuban sejak Tahun 2011 memberikan bantuan untuk kebutuhan hidup Mei dan Neneknya.
Dalam kesempatan itu, Wagub menerangkan pasien pasung yang ditemukan diseluruh daerah di Jatim hingga September 2016 ini sebanyak 2.276 jiwa.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 867 jiwa sudah dinyatakan bebas pasung. 436 jiwa menjalani perawatan seperti di puskesmas, rumah sakit jiwa maupun rumah sakit umum.
"Sampai sekarang yang masih terpasung jumlahnya 753 jiwa," jelasnya sambil menambahkan, kunjungannya ke Tuban merupakan bagian dari program Jatim Bebas Pasung. (roi/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini