Aksi itu dilakukan setelah ada musyawarah internal yang dihadiri pengurus DPC Perwakilan PAC. Musyawarah internal dilakukan setelah DPC PPP Jember menerima surat pemberitahuan dari DPP PPP perihal pengambilalihan hak pilih PAC untuk menentukan Ketua DPC PPP yang baru.
Musyawarah berlangsung panas. Beberapa perwakilan PAC merasa tidak puas dengan diskusi itu dan menghendaki pengurus DPC PPP segera menyelesaikan persoalan Muscab tersebut dengan berkirim surat ke DPW dan DPP PPP.
Hingga akhirnya, peserta musyawarah melempar kursi ke peserta yang lain. Suasana kian memanas, puluhan kader PPP kemudian menghancurkan kursi dan dinding kaca kantor DPC PPP. Mereka juga membakar ban, meja, kursi dan TV yang menjadi inventaris kantor di depan kantor DPC.
Sekretaris PAC Kecamatan Puger M. Hasyim menegaskan, surat itu merupakan bukti perampasan hak demokrasi di tubuh PPP. "Kami merasa hak kami telah dikebiri oleh DPP dan DPW. Padahal, kami tidak melanggar AD-ART Partai," kata Hasyim, Selasa (4/10/2016).
Pihaknya menghendaki adanya pemilihan ulang dalam Muscab tersebut. Pasalnya, dengan kebijakan DPP dan DPW itu, ada indikasi kecurangan dari DPP dan DPW PPP dalam menentukan Ketua DPC yang baru.
Ketua Panitia Muscab DPC PPP Jember Wahdi Munir mengatakan, agar persoalan segera rampung, pihaknya akan mengirim surat keberatan atas pengambil alihan hak pilih PAC oleh DPP dan DPW.
"Jelas ada kecurangan dari DPP dan DPW untuk condong memilih ke salah satu calon Ketua. Tetapi patut diingat, PPP ini bukan Partai Keluarga, ini partai Umat," tegas Wahdi.
"Kader PPP Jember sebenarnya tidak mempermasalahkan siapapun yang terpilih sebagai ketua DPC. Tetapi ayo lakukan Muscab dengan cara jujur, adil dan benar," imbuhnya.
Pihaknya berjanji, jika surat dari DPC tidak ditanggapi oleh DPW dan DPP PPP, maka pihaknya akan menggelar demonstrasi dengan massa yang lebih banyak. (fat/fat)











































