Pantauan detikcom di lapangan, banyak sampah kiriman yang terbawa arus banjir dan mengotori sepanjang bibir pantai destinasi unggulan Banyuwangi tersebut. Sampah yang dikumpulkan hingga berton – ton, terdiri dari batang kayu, dedaunan dan sisa aktivitas rumah tangga. Saking banyaknya sampah, untuk pengangkutan ke tempat penampungan, PT BSI harus mengerahkan satu unit alat berat. Selanjutnya, dengan truck pengangkut sampah milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi, sampah-sampah tersebut dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Selain itu, antisipasi banjir lanjutan, PT BSI juga melakukan normalisasi sungai Katak. Hulu hingga hilir sungai yang bermuara di bibir pantai Pulau Merah ini dikeruk. Termasuk aliran anak sungai.
"Bersih-bersih kita lakukan di sepanjang pantai. Sementara normalisasi terus kita lakukan agar lumpur tak hanyut lagi ke pantai," ujar Senior Manajer Eksternal Affair PT BSI, Bambang Wijonarko, Minggu (2/10/2016).
Tak hanya itu, sebagai bukti dukungan terhadap sektor pariwisata yang terus digenjot Pemerintah Daerah Banyuwangi, PT BSI juga mempekerjakan lima orang khusus untuk membantu merawat kebersihan pantai. Dalam menjalankan tugas, mereka bekerjasama dengan Kelompok Masyarakat (Pokmas) wisata Pulau Merah.
"Kita akan tetap menjaga pantai pulau merah. Kebersihan pantai akan membuat nyaman pengunjung. Sebagai komitmen kami, kami merekrut masyarakat untuk membersihkan pantai," ungkapnya.
Sementara itu, ADM Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Agus Santoso, selaku pemangku wilayah pantai Pulau Merah, menilai normalisasi sungai katak yang dilakukan oleh PT BSI sudah sangat tepat. Sebab sebelum pertambangan ada setiap tahun wilayah Kecamatan Pesanggaran merupakan wilayah banjir.
"Kalau banjir, wilayah Pesanggaran tiap tahun memang terjadi banjir. Dihutan kita itu ada petak 70 N dan 70 I, disitu lokasinya berawa, dan saat hujan deras selalu terjadi banjir," katanya.
Oleh karena itu, Perhutani mengajak seluruh pihak untuk bersama – sama menjaga lingkungan. Yang paling tepat untuk mencegah terjadinya banjir, dia menghimbau agar tidak membuang sampah sembarangan atau di sungai.
"Sebenarnya, banjir itu tidak hanya disitu, hulunya kan ada di utara, dia pasti melewati kawasan hutan dan perkebunan," pungkasnya.
Pasca banjir beberapa waktu lalu, kini kondisi Pantai Pulau Merah, sudah kembali bersih. Para pengunjung sudah bisa melakukan aktivitas wisata seperti biasa. Mulai dari hanya bersantai, jalan – jalan disepanjang bibir pantai, hingga memacu adrenalin dengan berselancar. (bdh/bdh)