Salah satunya yang digelar oleh Yayasan Jamiyah Tauhid dan Pondok Pesantren Al-Hikam, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Mereka menggelar ritual tahunan yakni "Ider Bumi". Ritual ini diikuti puluhan santri dari berbagai kota/kabupaten dan masyarakat sekitar, Minggu (2/10/2016).
Acara ritual ider bumi ini digelar mulai dini hari, hingga terbenam matahari. Mereka pun juga berpuasa sembari melafalkan lafal Istigfar di sepanjang jalan.
"Ini peningalan sejarah Jawa dan Islam. Jika menurut pandangan ajaran jawa kuno, adalah membersihkan diri dari kotoran 4 unsur manusia. Antara lain, unsur api, air, tanah dan angin," ujar pengasuh Yayasan Jamiyah Tauhid dan Ponpes Al-Hikam Banyuwangi, KH Mas Syaifulloh Ali Bagiono kepada detikcom.
Sementara Ider Bumi dalam pandangan Islam, kata pria yang biasa dipanggil Abah Bagiono ini, merupakan napak tilas dari Nabi Adam, AS, saat diturunkan di bumi saat mencari Siti Hawa.
"Inti dari Ider Bumi ini adalah membersihkan diri. Selain mereka yang melakukan, juga membersihkan alam semesta dan seisinya. Pembersihannya dilakukan dengan bacaan Istighfar yang dilakukan peserta Ider Bumi," tambahnya.
Sebelum dilakukan ritual, santri dan masyarakat menggelar pengajian hingga menjelang pagi. Peserta kemudian dimandikan air bunga untuk keselamatan. Kemudian peserta Ider Bumi makan sahur hanya dengan segenggam nasi dan air putih. Tak lupa, mereka membawa bendera merah putih selama melakukan ritual ider bumi.
Kegiatan di bulan Suro di Banyuwangi ini dilakukan bermacam-macam mulai dari jamasan atau mensucikan keris dan barang antik, hingga kegiatan pengajian. Kegiatan ini semuanya dilakukan untuk membersihkan diri, hati dan pikiran, agar di tahun ke depan lebih dipermudah dalam menjalankan segala kegiatan ataupun aktivitas. (bdh/bdh)