Menurut salah satu warga Desa Sumberagung Yogi Turnando, terendamnya puluhan hektar tanaman jagung dan buah naga itu lantaran Sungai Katak yang hulunya berada di kawasan Gunung Tumpang Pitu.
Kata dia, luapan sungai Katak, tidak hanya merendam kawasan pantai Pulau Merah, akan tetapi juga merendam area persawahan yang berada di sekitar Gunung Tumpang Pitu. Akibat terendam banjir, puluhan hektar tanaman jagung dan buah naga yang baru masa tanam tersebut mati.
Foto: Ardian Fanani |
Yogi menambahkan, akibat kejadian ini, masyarakat mengalami kerugian jutaan rupiah. Karena tanaman yang terendam air lumpur itu tidak bisa tumbuh lagi dan terpaksa harus diganti dengan tanaman yang baru.
Sementara itu Juru Bicara Badang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharam mengatakan, banjir itu belum berdampak langsung bagi aktivitas warga. Sehingga penanggulangan dampak banjir itu diserahkan ke pihak Pemerintah Kecamatan. Selain itu,
Foto: Ardian Fanani |
Sejauh ini, kata Eka, pihak kecamatan juga telah melakukan tindakan penanggulangan. Akan tetapi, hingga saat ini belum melibatkan bantuan dari BPBD.
"Kita akan ambil tindakan jika memang kondisinya mengkhawatirkan," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Kawasan wisata pantai Pulua Merah di Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi kembali dilanda banjir lumpur. Air bercampur lumpur yang menggenangi Pulau merah tersebut berasal dari Sungai Katak yang hulunya berada di kawasan Gunung Tumpang pitu. (bdh/bdh)












































Foto: Ardian Fanani
Foto: Ardian Fanani