Lagi, Pantai Pulau Merah di Banyuwangi Tercemar Lumpur

Lagi, Pantai Pulau Merah di Banyuwangi Tercemar Lumpur

Ardian Fanani - detikNews
Selasa, 27 Sep 2016 13:25 WIB
Pantai Pulau Merah Tercemar Lumpur/Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Hujan deras di sekitar Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi kembali membuat Pantai Pulau Merah Banyuwangi tercemar lumpur. Sungai Katak yang bermuara di pantai kebanggaan masyarakat Banyuwangi ini, membawa material lumpur yang diduga akibat penggundulan lahan Gunung Tumpangpitu, untuk penambangan emas.

Akibatnya, Pantai Pulau Merah yang awalnya berair bersih, kini terlihat keruh kecoklatan warna lumpur. Kejadian ini tidak hanya sekali terjadi di wilayah ini. Pada bulan Agustus lalu, luapan air bercampur lumpur ini juga sempat menggenang di tempat wisata favorit warga Banyuwangi ini.
Aliran air keruh dari Sungai Katak/Foto: Ardian FananiAliran air keruh dari Sungai Katak/Foto: Ardian Fanani
"Sudah tiga hari ini hujan terus terjadi, lumpur dari atas turun terbawa arus air sungai ke pantai. Airnya kental kayak kopi susu," kata Arifin salah satu warga sekitar Pantai Pulau Merah, kepada detikcom, Selasa (27/9/2016).

Menurutnya, luapan lumpur itu akibat hutan dari Gunung Tumpangpitu yang saat ini gundul untuk pembangunan infrastruktur penambangan emas milik PT. Bumi Suksesindo. Dampak nyata dari banjir lumpur ini membuat pantai Pulau Merah tercemar.

"Memang, air lumpur itu dipompa dan dialirkan ke sungai ini. Akhirnya lumpur terbawa hingga ke pantai. Tapi, sampai saat ini masyarakat belum naik ke atas mengecek penyebab ini," ungkapnya.
Pantai Pulau Merah Tercemar Lumpur/Foto: Ardian FananiPantai Pulau Merah Tercemar Lumpur/Foto: Ardian Fanani
Sebelumnya, Pemerintah Daerah Banyuwangi melalui Bupati Abdullah Azwar Anas telah melayangkan teguran kepada PT Bumi Suksesindo selaku operator tambang emas di Gunung Tumpang Pitu (20/8/2016) lalu.

Dalam surat teguran itu berisi agar PT BSI segera menyelesaikan pembangunan sebanyak tiga dam tersisa dari 6 dam dalam tiga bulan ke depan. Termasuk melakukan normalisasi air di hulu sungai akibat banjir lumpur. (bdh/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.