Dari informasi yang dihimpun, Dimas Kanjeng mengelola padepokan di atas lahan seluas 30 hektar sejak tahun 2002. Di atas lahan itu berdiri rumah mewah yang dihuni Dimas Kanjeng, pendopo dua lantai, masjid, rumah yang ditempati santri, sekretariat padepokan dan lapangan volly.
Diperkirakan, jumlah santri Padepokan Dimas Kanjeng berjumlah 10 ribu lebih. Satri-santri itu berasal dari Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta, Kalimantan dan Bali.
|
Yang menjadikan nama Dimas Kanjeng terkenal, dia bisa mendatangkan uang secara gaib. Tidak tanggung-tanggung, uang yang didatangan secara tiba-tiba terdiri pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu dengan jumlah yang banyak.
![]() |
Adanya Padepokan Dimas Kanjeng di daerah tersebut juga terjadi pro kotra. Ada sebagian warga yang berpihak, dan ada pula yang menentang. Dimas Kanjeng juga terkenal membagi-bagikan santunan terhadap warga sekitar.
Hampir setiap hari kebesaran agama Islam, seperti 1 Muharam, hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, selalu memberikan santunan ke ribuan warga sekitar dan fakir miskin sebesar Rp 100 ribu rupiah per orang. Pembagian santunan pun selalu dijubeli warga.
Diberitakan sebelumnya, Dimas Kanjeng Taat Pribadi ditangkap polisi dengan dugaan mengotaki pembunuhan terhadap dua santrinya. Untuk menangkap Dimas Kanjeng, polisi mengerahkan 1.383 personel. (bdh/bdh)