"Dengan kaos ini kami berharap pengguna jalan sadar akan pentingnya kesadaran berlalu lintas. Kaos ini sekaligus sebagai kampanye pelopor keselamatan berlalu lintas," ujar Kapolsek Gubeng Kompol Agus Bahari, Kamis (22/9/2016).
Kaos diberikan khususnya kepada para abang becak dan pengemudi becak motor (bentor). Kedua kendaraan inilah yang dinilai masih menjadi kendaraan yang kurang sadar akan keselamatan lalu lintas. Pengguna motor juga menjadi prioritas kegiatan ini. Motor dinilai menjadi penyebab banyaknya kecelakaan yang terjadi.
Kanit Lantas Polsek Gubeng Iptu Rina Shanty mengatakan bahwa September Ramah bisa dimaknai sebagai cara humanis polisi khususnya lalu lintas dalam melayani warga. Polantas harus mengedepankan keramahan dan bersikap persuasif khususnya kepada pengguna jalan.
"Tujuannya jelas adalah untuk menekan angka kecelakaan sekaligus menyadarkan masyarakat agar lebih tertib berlalu lintas," kata Rina.
Mengapa kaos yang dibagikan, Rina beralasan bahwa kaos adalah properti yang bisa berguna kepada warga dalam arti bisa digunakan dan berguna. Kata-kata atau slogan dan ajakan dalam kaos bisa menyugesti orang lain untuk lebih sadar berlalu lintas.
"Kunci keselamatan berlalu lintas bukan pada polisi. Tetapi justru datang dari pengguna jalan sendiri. Karena itu kami mengapresiasi para pengguna jalan yang sudah tertib di jalan," tandas Rina. (fat/iwd)