Adik Ipar Ketua PAN Jatim 'Digoyang' Nepotisme: Saya Didesak Maju

Pilihan Ketua PAN Surabaya

Adik Ipar Ketua PAN Jatim 'Digoyang' Nepotisme: Saya Didesak Maju

Zainal Effendi - detikNews
Rabu, 21 Sep 2016 15:52 WIB
Hafid Suaidi dan M Masfuk/Foto: Istimewa
Surabaya - Diantara 31 kandidat Ketua PAN Kota Surabaya, hanya nama Hafid Suaidi yang menarik perhatian. Dia diterpa isu nepotisme karena statusnya yang merupakan adik ipar dari Ketua DPW PAN Jatim M Masfuk.

Apalagi isu santer yang beredar mantan wakil bendahara PAN Surabaya ini disebut-sebut bakal menyisihkan 30 kandidat lainnya dalam pemilihan yang dikemas Musyawarah Daerah (Musda) di Hotel Sahid, Surabaya, Rabu (21/9/2016) malam.

Namun Hafid mentertawakan isu yang semakin kencang menerpanya jelang Musda ini. "Tidak benar!" jawab dia menanggapi isu politik dinasti atau nepotisme yang mengarah kepada dirinya.

"Kalau dikaitkan dengan Pak Masfuk, jauh. Pak Masfuk mulai merintis politik sampai jadi Bupati Lamongan kemudian di PAN pusat sekarang memegang PAN Jatim dilakukan sendiri. Sedangkan saya sejak merintis PAN dari awal di Surabaya sampai sekarang saya masih tetap di sini," jelas Hafid pada detikcom, Rabu (21/9/2016).

Hafid juga mengungkapkan dalam Musda PAN Kota Surabaya 2016 awalnya sudah tidak mempunyai keinginan untuk maju kali kedua dalam bursa ketua PAN Surabaya. Namun besarnya desakan lah yang membuat dirinya maju.

"Karena ketokohan di Surabaya kurang dan saya didesak 22 PAC se Surabaya, saya memutuskan untuk maju lagi setelah sebelumnya musda 2011 lalu juga maju," ungkap Hafid.

Menurutnya, isu nepotisme merupakan isu lama yang kembali dihembuskan. Selama ini dirinya selalu dianggap sebagai adik kandung Ketua PAN Jatim M Masfuk oleh seluruh pengurus, dan itu sampai sekarang.

"Tapi itu tidak benar, yang benar saya adik ipar," tegas Hafid yang posisi terakhir di PAN Surabaya sebagai waakil bendahara.

Meskipun 'digoyang' isu nepotisme, ia justru optimis bisa memenangkan Musda PAN Surabaya dan memimpin PAN Surabaya periode 2016-2021 dengan berbagai 'senjata' yang sudah disiapkan.

"Seorang kader harus optimis. Untuk program saya yang jelas, PAN harus lebih besar yang dulu dan merebut pimpinan Ketua DPRD Surabaya dengan menaikkan jumlah kursi harus lebih dari 5," ungkap dia.

Saking optimisnya, Hafid akan langsung tancap gas melakukan konsolidasi di tiap kecamatan hingga ranting untuk mempersiapkan Pilgub Jatim 2018 jika dirinya nanti terpilih di Musda PAN Surabaya malam nanti.

"Dengan optimalisasi kader yang cukup banyak dan harus berlari kencang sejak awal, 2018 kita pasti lebih siap. Jika saya jadi ketua terus santai, bisa mati partai ini," tutup Hafid.

Sebelumnya Ketua DPW PAN Jatim M Masfuk juga telah menegaskan musyawarah daerah selama ini menghasilkan pemimpin dari keinginan arus bawah. Hal itu, kata dia, bisa dibuktikan dari pelaksanaan Musda di 36 Kabupaten/Kota di Jawa Timur.

"Saya tidak perlu menanggapi isu itu. Karena selama ini pelaksanaan Musda lainnya merupakan apa yang dikehendaki dan hasil dari pra musda," katanya

Namun, ia tidak menampik adik iparnya Hafid Suadi masuk dalam listing kandidat Ketua PAN Surabaya. Baginya, musda merupakan upaya konsolidasi untuk menghasilkan pemimpin yang mampu mendongkrak suara partai dan bekerja dengan penuh tanggung jawab serta amanah.

"Iya memang benar mau (Hafid). Bagi saya, siapapun yang maju dan memimpin PAN di daerah ke depan bisa mendongkrak suara dan bertanggung jawab serta amanah," tegas Masfuk. (ze/ugik)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.