M Masfuk menegaskan musyawarah daerah selama ini menghasilkan pemimpin dari keinginan arus bawah. Hal itu, kata dia, bisa dibuktikan dari pelaksanaan Musda di 36 Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
"Saya tidak perlu menanggapi isu itu. Karena selama ini pelaksanaan Musda lainnya merupakan apa yang dikehendaki dan hasil dari pra musda," katanya pada detikcom menanggapi isu nepotisme di Musda PAN Surabaya, Rabu (21/9/2016).
Namun, ia tidak menampik adik iparnya yang bernama Hafid Suadi masuk dalam listing kandidat dan disebu-sebut bakal terpilih sebagai Ketua PAN Surabaya. Baginya, musda merupakan upaya konsolidasi untuk menghasilkan pemimpin yang mampu mendongkrak suara partai dan bekerja dengan penuh tanggung jawab serta amanah.
"Iya memang benar mau (Hafid). Bagi saya, siapapun yang maju dan memimpin PAN di daerah ke depan bisa mendongkrak suara dan bertanggung jawab serta amanah," tegas Masfuk.
Mantan Bupati Lamongan ini juga mengaku heran dengan pelaksanaan Musda PAN Kota Surabaya yang diterpa isu nepotisme dibandingkan pelaksanaan musda di kota lain.
"Saya kaget, heran. Baru musda ini ada isu-isu, mesti ada yang menggerakkan tapi biarlah kalau tidak ada isu (nepotisme) tidak ramai," ungkap dia.
Masfuk juga mengimbau kepada Ketua PAN Surabaya yang terpilih nantinya bisa mempertanggungjawabkan jabatannya dengan memenuhi target DPW PAN Jatim yakni menaikkan perolehan suara partai dan jumlah kursi di legislatif maupun menyumbang kader terbaik untuk dicalonkan dalam Pilgub Jatim 2018.
"Siapapun yang terpilih bisa menaikkan suara partai dan kursi di legislatif serta bertanggungjawab. Itu saja target dan pesan saya pada ketua PAN di daerah," pungkas Masfuk.
Musda PAN Surabaya akan digelar di Hotel Sahid pada Rabu malam. Jumlah kandidat yang berebut kursi ketua mencapai 31 orang. (ze/ugik)