Tiap tahun tempat penggilingan daging selalu dijubeli warga yang sudah mendapat jatah daging. Mereka menggilingkan daging untuk pentol bakso atau pentol cilok (Sejenis bakso yang komposisi dagingnya lebih sedikit daripada tepung).
Jika sehari-hari rata-rata satu tempat penggilingan daging bisa menerima 30-40 orang yang menggilingkan daging, saat momen IdulAdha bisa mencapai ratusan. 8 Tempat penggilingan daging yang ada di Pasar Sepanjang, mereka kompak buka pukul 10.00 WIB-17.00 WIB.
![]() |
"Sudah dua tahun ini 8 tempat penggilingan daging kami paksa tutup jam 6 sore. Sebab kalau dibiarkan jam 9 malam pun tetap giling daging orang-orang yang dapat jatah kurban," kata seorang pemilik penggilingan daging, Yusuf (35) kepada detikcom, Senin (12/9/2016).
Wajar jika Yusuf dan rekan-rekan lainnya memaksa menutup tempat penggilingan dagingnya. Sebab, tidak ada pergantian shift selama ini.
"Kalau terus menerima penggilingan daging, capek sekali. Ramainya penggilingan ini saat momen Idul Adha saja, jadi kami tidak ada shift. Sehari-hari pun hanya buka mulai pukul 06.00 WIB-10.00 WIB," tambah pemilik tempat penggilingan daging lainnya yang akrab dipanggil Cak Ri (56).
Sementara seorang pengantre penggilingan daging, Rohma (37) warga Sukodono, mengaku sengaja datang ke Pasar Sepanjang, karena di daerahnya tidak ada penggilingan daging yang buka hingga maghrib.
"Mereka rata-rata pulang ke Madura (Toron), jadi tidak ada yang buka. Akhirnya datang saja ke sini (Pasar Sepanjang)," jelas wanita yang bekerja di SPG toko emas Krian.
Dia memilih menggilingkan daging ke Pasar Sepanjang, sebab sudahdiracikkan bumbu-bumbubaksonya. Beda dengan lokasi penggilingan daging untuk bakso lainnya.
![]() |
Hal senada diungkapkan Ny Luluk (41) warga Jalan Mastrip. Dirinya harus rela antre 2 jam menunggu giliran daging jatah yang diterima sebanyak 3 kg.
"Tahun kemarin saya harus gigit jari. Sebab sudah antre 3 jam, eh tiba-tiba suruh tutup sama sebelahnya (Tempat penggilingan di sebelahnya). Wis kesel-kesel ngadek kepanasen, ditutup (Sudah capek-capek berdiri kepanasan, ditutup). Akhirnya saya pulang tapi besoknya saya mruput jam 6 pagi," urainya panjang lebar.
Dari pantauan detikcom, 8 tempat penggilingan daging selalu penuh dengan warga yang membawa wadah atau tas plastik berisi daging. Mereka berharap bisa menggilingkan daging daripada kembali lagi ke rumah. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini