Bupati Irsyad Tak Ingin 'Nasib' Kopi Pasuruan Seperti Apel Nongkojajar

Bupati Irsyad Tak Ingin 'Nasib' Kopi Pasuruan Seperti Apel Nongkojajar

Muhajir Arifin - detikNews
Selasa, 06 Sep 2016 18:59 WIB
Foto: Muhajir Arifin/detikcom
Pasuruan - Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf atau Gus Irsyad panen merah kopi di Kelurahan Ledug, Kecamatan Prigen. Dalam sebuah perbincangan hangat dengan para petani usai panen kopi, Gus Irsyad mendapat berbagai keluhan dari petani.

Abdul Karim, petani setempat mengatakan bahwa permintaan kopi Kabupaten Pasuruan memang sangat tinggi. Namun karena tidak adanya Unit Pengolahan Hasil (UPH) di 8 kecamatan penghasil kopi, permintaan tersebut susah dipenuhi.

"Pak Bupati terus terang permintaan kopi Pasuruan sudah sangat tinggi. Namun karena manajemen pengelolaan masih kacau sehingga tak bisa memenuhi banyaknya permintaan. Saya tidak akan minta-minta, namun yang pasti butuh UPH. Saat ini tidak ada. Kami butuh pengolahan primer dan skunder. Bukan hanya sampai biji tapi juga bubuk kopi," kata Karim.

Foto: Muhajir Arifin/detikcom

Ketua APEKSI Kabupaten Pasuruan ini juga mengatakan selama ini petani sudah mengekspor kopi ke Asia Timur hingga Eropa. "Namun banyak juga yang menjual kopi lebih dulu ke Jember. Dari pedagang Jember kemudian di jual ke Surabaya dan sekitarnya," imbuh Karim.

Mendapat keluhan itu, Bupati Irsyad tampak kaget. Ia menyinggung "nasib" apel Nongkojajar (Tutur) yang ditanam petani di tanah Nongkojajar namun dikenal sebagai apel Malang.

"Terkait UPH, kami masih bisa memahami memang petani sangat membutuhkannya. Bu Kepala Dinas (Kehutanan dan Perkebunan) tolong itu dicacat soal UPH harus diusahakan," kata Gus Irsyad.

Foto: Muhajir Arifin/detikcom

Mendengar itu, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Yetty, mengangguk menyanggupi.

"Tadi disebut kopi Pasuruan dijual dulu ke Jember, dari Jember dijual ke Surabaya. Ini seperti apel Tutur yang dijual ke Malang dan dikenal apel Malang. Ini harus dicarikan jalan keluar," tandasnya.

Gus Irsyad sepertinya tidak rela Bupati "nasib" kopi Pasuruan seperti apel Nongkojajar. "Untuk apel, Pemkab Pasuruan sudah melakukan berbagai cara agar semua orang mengetahui bahwa apel terbaik di Jatim berasal dari Tutur, termasuk Festival Nongkojajar dan kegiatan lainnya. Sekarang orang sudah tahu kalau apel Nongkojajar yang terbaik," tandasnya.

Foto: Muhajir Arifin/detikcom

Sementara itu, untuk kopi Pasuruan, pemkab sudah melakukan berbagai upaya untuk mempromosikannya. Diantaranya mengembangkan produk kemasan Kopi Asli Kabupaten (Kapiten) Pasuruan yang terdiri dari berbagai merk, seperti Joss Kopi, Kopi Suwuk, Kopi Lanang, Kopi Piala, dan berbagai merk lain.

Setiap kecamatan penghasil kopi memiliki varian merk Kapiten Pasuruan masing-masing.
Selain itu kopi Pasuruan juga diikutkan dalam berbagai pameran dan lomba cita rasa kopi dan pada tahun lalu meraih juara I tingkat Jatim sebagai kopi dengan kualitas paling baik.

Pemkab juga menyediakan outlet Kapiten Pasuruan di Sentra Produk Unggulan Bangil dan Pasar Wisata Cheng Ho Pandaan. Di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti juga disediakan kafe Kapiten agar para tamu dari luar daerah yang datang bisa menikmatinya.

"Saya juga minta para camat bikin outlet Kapiten Pasuruan di kantor-kantor kecamatan. Di kantor SKPD juga. Kopi yang disediakan dan dinikmati di kantor-kantor pemerintahan dan untuk para tamu juga harus Kapiten Pasuruan. Hal itu merupakan salah satu dukungan pemerintah pada para petani kopi," tandasnya.

Foto: Muhajir Arifin/detikcom

Luas lahan perkebunan kopi di Kabupaten Pasuruan mencapai 4.365 hektare dan mampu memproduksi 1.176,9 ton biji kopi kering (OC) atau 557.13 kg OC/hektare.

Lahan kopi tersebut tersebar di lereng Pegunungan Bromo dan Arjuna-Welirang di delapan kecamatan, yakni Tutur, Purwodadi, Pasrepan, Lumbang, Puspo, Prigen, Purwosari, dan Tosari. Cita rasa kopi lereng Arjuno-Welirang dan Lereng Gunung Bromo berbeda.

Saat sebanyak 60 persen petani kopi di Kabupaten Pasuruan sudah melakukan panen merah kopi. Panen merah kopi terus digencarkan pemerintah karena selain harga jual mahal juga bisa menjaga cita rasa kopi Pasuruan. (bdh/trw)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.