Bangunan permanen sebanyak 56 yang diperuntukkan bagi PKL yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Bangkit Sejahtera ini sehari-harinya berjualan berbagai macam dagangan. Seperti makanan, minuman dan keperluan rumah tangga.
PT KAI berdalih, pembongkaran ini dilakukan karena kontraknya sudah tidak diperpanjang. Selain itu akan dibangun sejenis ruko oleh pihak ketiga yakni PT Surya Bangun Persada Indah (SBPI) dengan penatan yang lebih bagus.
"ParaPKL yang menempati lokasiemplacement sekitar StasiunBuduran ini kontraknya sudah tidak diperpanjang lagi dan hari ini dilakukanpenertipan dengan cara pembongkaranbagunan milikPKL," kata HumasDaop 8Surabaya,GatutSutiyatmoko kepada wartawan di lokasi, Selasa (6/9/2016).
![]() |
Dia mengaku pembongkaran ini selain bertujuan tidak akan terlihat kumuh, juga akan dibangun bangunan seperti rumah dan toko (Ruko). Dan jika sudah dibangun ruko, para PKL yang ingin menyewa dipersilahkan dan berkoordinasi dengan PT SBPI.
Gatut menambahkan, kontrak antara PKL dengan PT KAI ini sudah tidak ada sejak tahun 2013. "Saat ini, rencananya para PKL akan ditampung tidak jauh dari lokasi ini. Sebelum penggusuran itu dilakukan, kita sudah melakukan koordinasi, sosialisasi bahkan hingga dikeluarkan surat peringatan satu hingga tiga kali kepada para PKL," tambahnya.
Sementara Ketua Paguyuban PKL, Yohanes mengaku para PKL ini akan mendapat lahan penganti. "Pembongkaran ini membuat kami sangat kecewa, apalagi tidak ada kompensasi bangunan. Kami berharap ada pengganti lahan yang tidak jauh dari lokasi ini," ujarnya.
Sedangkan seorang pedagang mengaku bingung dengan aksi pembongkaran dari PT KAI. Sebab dirinya belum mengemasi barang dagangannya.
"Sak derenge kulo sampun tangglet kale petugas, nopo warung kulo ngih dibongkar, jawabane mboten (Sebelumnya saya sudah tanya kepada petugas apa warung saya ini ikut dibongkar, tapi jawabannya tidak). Kenyataane dibongkar pak, saya kecewa (Tapi kenyatane dibongkar pak saya sangat kecewa sekali)," jelas Ny Menik (63), pemilik warung prancangan.
(fat/fat)