Malam hari sebelum tewas, santri asal Palembang Hulu, Sumatera Selatan itu masih mengikuti pengajian salawat di pondok.
Kasubbag Humas Polres Mojokerto Iptu Suyono mengatakan, jasad Antoni pertama kali ditemukan dua rekannya sesama santri pagi tadi sekitar pukul 06.00 Wib. Santri yang sudah 5 tahun mondok di Ponpes Darul Ulum Asyariyyah itu dalam kondisi tak bernyawa.
Leher korban terikat dengan seutas tali yang menggantung di salah satu sudut kandang sapi milik Sanusi di Dusun Balekambang. Kandang sapi itu berjarak sekitar 150 meter dari pondok tempat korban menimba ilmu.
"Saat ditemukan, korban masih memakai pakaian lengkap. Namun, kondisinya sudah tak bernyawa," kata Suyono kepada detikcom.
Kabar penemuan jasad Antoni kontan membuat warga sekitar gempar. Perangkat desa dan pengasuh pondok pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Trawas.
Petugas dari Polsek dan Puskesmas Trawas datang ke lokasi sekitar pukul 09.30 Wib. Setelah dilakukan pemeriksaan luar, jasad korban dievakuasi ke Ponpes Darul Ulum Assyariyah.
"Dari pemeriksaan luar kami tak menemukan tanda-tanda kekerasan. Dugaan sementara korban bunuh diri, korban ini mengalami stres. Namun, kami masih mendalami kemungkinan tersebut," terang Suyono.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, lanjut Suyono, Senin (1/9) sekitar pukul 22.00 Wib, Antoni masih terlihat mengikuti pengajian salawat nariyah di Ponpes Darul Ulum Assyariyah. Bahkan setelah pengajian rutin, korban ikut makan malam bersama santri lainnya.
"Korban diketahui tak terlihat lagi pukul 22.30 Wib, teman-teman korban berusaha mencari. Baru pagi tadi ketemu sudah meninggal dunia," ungkapnya. (fat/fat)











































