.webp)
Selain memberikan support langsung, wagub yang biasa disapa Gus Ipul itu juga meminta jajarannya termasuk Bupati Lumajang As'ad Malik untuk memperhatikan gadis 16 tahun yang tidak pernah mengenyam pendidikan.
"Dia anak yang pandai dan cerdas. Tutik ini harus sekolah, makanya pak kadiknas (Jatim) saya bawa ke sini untuk memikirkan bagaimana kelanjutan pendidikan Tutik," kata Saifullah Yusuf kepada wartawan usai menjenguk pasien wajah sumbing di RSUA, Selasa (23/8/2016).
Tutik yang menjadi yatim sejak usia 2 tahun ini dinilai Gus Ipul memiliki kercerdasan. Sangat disayangkan, jika Tutik tidak mengenyam pendidikan.
Wagub berharap, setelah menjalani operasi lanjutan, Tutik kembali sembuh dan bisa sekolah. "Tidak ada yang gratis, tapi karena semua bersedia membantu, untuk Tutik tidak ditarik biaya, karena sudah ada yang menanngung," terangnya sambil menambahkan, mengapresiasi sikap RSUA, dokter, tenaga medis, yang berkenan menggratiskan semua fasilitas untuk penyakit langka ini.
Sementara Ketua Tim dr Indri Laksmi Putri SpBP-RE (KKF) mengatakan, pasien Tutik bisa tampil mendekati seperti layaknya manusia pada umumnya.
"Ini (Wajah sumbing) karena keterlambatan penanganan," kata Dr Indri.
Dokter spesialis Kranofasial ini mengatakan, penanganan Tutik harusnya sejak mulai usia 3 bulan. Dengan upaya kerja tim, Tutik akan diupayakan wajahnya bisa mendekati wajah normal.
"Kalau untuk seperti umumnya perempuan rasanya tidak bisa. Apalagi 2 bola matanya juga sudah tidak bisa melihat lagi," jelasnya. (roi/fat)
