Menengok Kampung 3 Dimensi di Kota Malang

Menengok Kampung 3 Dimensi di Kota Malang

Muhaammad Aminudin - detikNews
Selasa, 23 Agu 2016 14:00 WIB
Foto: Muhammad Aminudin
Malang - Kreatif. Itulah yang terjadi di perkampungan yang ada di Jalan Gatot Subroto Kota Malang. Kampung yang biasa dikenal dengan Embong Brantas 'disulap' menjadi kampung 3 dimensi.

Ketika masuk gapura perkampungan padat penduduk di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, kita akan disuguhi karakter 3 Dimensi Albert Einstein, Gorila Selfie, dan Hiu.

Jalan menuju kampung selebar kira-kira 2 meter turut digambar karakter tiga dimensi sebuah tebing berlubang, dan Hulk yang sedang marah. Deburan ombak serta gambaran ular turut juga menghiasi dinding rumah warga.
Foto Muhammad Aminudin

Valentinus Sutrisnanto, Ketua RW setempat mengatakan, merubah wajah kampung adalah hasil kesepakatan warga. Di tempat ini, kata dia, terdapat empat RT, 1 hingga 4 yang masuk lingkungan RW 12 Kelurahan Kesatrian, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, dengan jumlah sekitar 200 Kepala Keluarga (KK).

"Disini banyak warga yang memiliki keahlian melukis dan menggambar, seniman lah. Makanya mudah ketika ingin mewujudkan kampung dulu kumuh jadi bersih dan menarik banyak orang datang," kata Valentinus kepada detikcom di lokasi, Selasa (23/8/2016).

Dia berharap, perubahan wajah kampung dapat menggerakkan ekonomi masyarakat melalui banyaknya pengunjung untuk berselfie atau sekedar melihat tiap sudut kampung. "Kalau ramai yang datang, bisa meningkatkan pendapatan warga dari berjualan. Yang paling penting kampung kami tidak dipandang kumuh lagi," ujarnya.
Foto Muhammad Aminudin
Edi Suprianto, seniman turut membantu warga mengatakan, menamai kampung 3D sesuai dengan konsep yang dijalankan. Ditambah, agar penyebutanya mudah diingat masyarakat.

"Kami namakan Kampung Tridi agar penyebutanya gampang. Ini masih 30 persen, belum semuanya. Nanti genting juga akan saya cat tapi beda dengan kampung warna-warni disini akan kita model genteng gradasi," katanya terpisah.

Para seniman kampung sengaja mencoret-coret jalanan kampung dan tembok rumah warga agar menarik orang untuk datang. "Saya ingin bikin tempat wisata gratis seperti kampung warna-warni. Tapi disini lebih ke karakter 3 Dimensi biasanya kalau ke tempat wisatakan bayar disini gratis," papar pria yang akrab disapa Edi Gimbal itu.
Foto: Muhammad Aminudin
Pada awalnya seluruh biaya pengecatan ditanggung swadaya oleh masyarakat, hingga kemudian mendapat bantuan dari sebuah perusahaan cat di Kota Malang.

Sementara Wali Kota Malang Moch. Anton menuturkan, Pemkot Malang akan memberi dukungan penuh kepada masyarakat dalam usaha merubah perkampungan kumuh menjadi sebuah destinasi wisata.

Rencananya, akan dibangun sebuah jembatan layang khusus pejalan kaki yang menghubungkan Kampung Warna-Warni berada di sebelah selatan DAS Brantas dengan Kampung Tridi berada di utara sungai.
Foto: Muhammad Aminudin
"Nanti akan dibangun jembatan, agar memudahkan masyarakat dari warna-warni ke seberangnya," ujar Anton ketika bertandang ke Kampung Tridi.

Anton mengaku, penambahan fasilitas infrastruktur antar dua perkampungan sekarang menjadi destinasi wisata tersebut akan diupayakan mendapatkan bantuan dari perusahaan berupa CSR. "Konsepnya anak-anak mahasiswa dengan warga, nanti kita tinggal memilih," aku dia.

Anton bangga kepada masyarakat yang sudah memiliki keseriusan merubah lingkungan yang kumuh, kotor dan jorok menjadi bersih dan memikat kedatangan masyarakat luar. "Ini akan sangat bagus, bantaran sungai tidak lagi kumuh dan kotor," tegasnya. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.