Bencana Alam di Trenggalek, Kuburan Ikut Tersapu Longsor

Bencana Alam di Trenggalek, Kuburan Ikut Tersapu Longsor

Imam Wahyudiyanta - detikNews
Kamis, 18 Agu 2016 21:15 WIB
Bupati Trenggalek Emil Dardak memantau rumah warga yang terkena banjir (Foto: Budi Sugiharto)
Trenggalek - Selain berdampak ke rumah warga, longsor di Watulimo, Desa Pakel, Pasuruan juga menyapu pemakaman umum setempat. Longsor itu membuat empat jenazah terangkat dari kuburan.

Pada awalnya empat jenazah tersebut disangka merupakan korban longsor. Namun setelah diteliti lebih lanjut, empat jenazah itu adalah jenazah yang sudah dikuburkan. Kini empat jenazah itu sudah dikuburkan kembali.

Bupati Trenggalek Emil Elistianto Dardak masih harus bekerja keras untuk menangani pemulihan pasca bencana di wilayahnya. Sejak dini hari, Emil sudah terjun ke Gandusari untuk melakukan koordinasi awal pembentukan posko penanganan bencana.

"Banjir di jalur utama Gandusari-Kampak membuat mobilisasi sangat sulit. Namun hujan sudah reda sehingga, pemadam kebakaran dan mobilisasi logistik pangan siap saji dan juga perahu karet dari BPBD dan Basarnas dapat disiapkan," ujar Emil, Kamis (18/8/2016).

Emil mengatakan, ada banyak titik di jalur Munjungan-Kampak yang terkena dampak longsor. Titik-titik tersebut menurut Emil memerlukan penanganan ekstra yang tidak bisa diselesaikan dalam waktu sehari.

"Kami sudah menghubungi kepala PLN. Listrik mati di Kampak sudah menyala kecuali di sebagian Ngadimulyo dan di Dusun Ponggok Desa Besuki. Kami terus berusaha mengatasi padamnya listrik ini," kata suami Arumi Bachsin ini.

Penanganan lain yang dilakukan Emil adalah membuka pintu dam karena ketinggian air yang sangat mengkhawatirkan di Dam Widoro dan Dam Dawung. Banjir sendiri mulai mengarah ke Pogalan sejak pagi menjelang siang yang artinya air mengarah ke utara dan timur (timur laut).

"Malam ini kami berkoordinasi lagi dengan seluruh instansi terkait. Laporan dari camat Munjungan, walau terisolir tapi tidak ada banjir dan longsor di Munjungan, jalan alternatif bisa melalui Dongko (Pandean)," lanjut Emil.

Besok pagi, kata Emil, Dirjen Sumber Daya Air akan ke Trenggalek. Momen itu akan dimanfaatkan untuk melakukan upaya terpadu untuk memetakan dan menyusun strategi pengelolaan sumber daya air.

"Sebenarnya kemarin kami sudah membawa tim Balai Besar Brantas ke Munjungan untuk memetakan strategi pengendalian banjir Kali Tawing. Memang curah hujan besar ini bisa jadi karena gelombang La Nina," tandas Emil.


Hampir 5 ribu rumah di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terendam banjir akibat hujan deras yang berujung pada meluapnya Sungai Tawing. Banjir juga mengakibatkan satu orang terluka.

BNPB menyebutkan bahwa awalnya beberapa desa di Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek diterjang banjir bandang pada Senin (15/8/2016) yang menyebabkan 935 KK terdampak. Pada Rabu (17/8/2016) pukul 01.00 WIB, banjir kembali merendam 11 desa di Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek.

Banjir menyebabkan sekitar 4.991 rumah terendam banjir setinggi 50-150 cm. Selain itu, banjir juga merendam 48 hektar lahan pertanian yang rusak. Ada pula kerugian berupa 10 buah kolam ikan lele, satu ekor sapi, serta dua ekor kambing yang hilang.

Hujan deras juga menyebabkan longsor di Trenggalek. Longsor menimpa rumah di Dusun Balang Desa Senden Kecamatan Kampak sehingga roboh dan menyebabkan satu orang meninggal dunia yaitu Mukilah (80). Di tempat lain, longsor menimpa rumah di Desa Ngembel Kecamatan Watulimo.

BPBD Trenggalek telah melakukan distribusi logistik serta ada dapur umum didirikan oleh Tagana. Saat ini, BPBD Trenggalek dan BPBD Provinsi Jawa Timur masih melakukan pendataan. (fat/iwd)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.