"Diamankan dari sebuah apartemen," ujar Komandan Kodim (Dandim) Letkol (Inf) Dodiet Lumwartono kepada wartawan di Koramil Sukolilo, Kamis (18/8/2016).
Jenderal gadungan itu adalahAndrea Halim (50). Warga Bandung itu mengaku sebagai jenderal bintang satu (Brigjen). Sementara tiga orang lagi yang diamankan adalahHermansyah (39), AliMudrofir (46), dan MEvendiIrawan (20).
![]() |
Hermansyah mengaku sebagai anggota Komite Investigasi Negara (KIN), Ali Mudrofir mengaku sebagai sopir, dan M Evendi Irawan mengaku sebagai calon tentara yang akan dimasukkan menjadi TNI di Jakarta. Namun keterlibatan mereka masih belum bisa dibuktikan sehingga ketiganya masih sebatas menjadi saksi.
"Kasus ini sudah kami limpahkan ke polisi," kata Dodiet.
Namun dari keterangan awal yang dilakukan pihak KoramilSukolilo,Andrea mengaku sudah melakukan penipuan sebanyak tiga kali. Salah satu korbannya adalah wargaProbolinggo. Korban sudah ditipuAndrea Rp 150 juta. Modus yang digunakan adalah menjual barang antik.
![]() |
Andrea memang memburu kolektor barang antik. Kepada korban Andrea mengaku mempunyai barang antik, contohnya adalah keris dan katana. Dan korban tertarik membeli karena melihat penampilan meyakinkan si jenderal gadungan.
Kepada korban, Andrea meminta disediakan uangnya dulu untuk kemudian seminggu atau dua minggu kemudian barang akan dikirim. Sebagai itikad baik dan untuk meyakinkan korban, Andrea memberikan suvenir berupa tanda pangkat dan atribut militer miliknya.
Namun setelah uang diterima, kaburlah Andrea ke daerah lain untuk melakukan penipuan berikutnya. Di Surabaya sendiri Andrea sudah tinggal selama sebulan di sebuah apartemen di Kawasan Sukolilo.
Kepada korbannya,Andrea juga mengaku sebagai staf panglima di bidang ekonomi Mabes TNI,mengau sebagai adik dari Pangdam IX/Udayana, dan mengaku akan dipromosikan sebagai Pangdam V/Brawijaya.
![]() |
Dari kamar yang ditempati Andrea, ditemukan banyak atribut tentara seperti 2 buah plonco sak, 2 traning doreng parasut, 2 buah kaos lengan panjang lambang mabes, 2 topi doreng TNI AD, 1 pin lambang Mabes AD, 2 tas loreng, 3 stiker plat nomor Mabes, 4 atribut mabes, 1 kompas, 2 cutter, 1 tablet, 3 ponsel, uang Rp 6,3 juta. (iwd/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini