Petani Tebu Desak Gubernur Jatim Tutup Importir Gula Berkedok PG

Petani Tebu Desak Gubernur Jatim Tutup Importir Gula Berkedok PG

Rois Jajeli - detikNews
Senin, 15 Agu 2016 12:22 WIB
Demo petani tebu di depan kantor gubernur/Foto: Rois Jajeli
Surabaya - Ribuan petani tebu dan pekerja pabrik gula di Jawa Timur menggelar aksi di depan kantor Gubernur Jatim. Mereka menuntut Gubernur Soekarwo segera menutup Pabrik Gula Kebun Tebu Mas (PG KTM) yang diduga melakukan bisnis terselubung melakukan impor gula.

"Kami mendukung adanya pabrik gula baru, asal jangan PG baru jadi kedok buat asing gelontorkan raw sugar impor dalam negeri," kata Sunardi Edy Sukamto, penanggungjawab aksi petani tebu dan pekerja perkebunan di sela aksinya, Senin (15/8/2016).

Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) pekerja perkebunan gula Indonesia geram dengan ulah PG KTM, sehingga melakukan aksi di depan kantor gubernur sambil mengibarkan bendera merah putih pada batang tebu guna menyuarakan perjuangan melawan impor gula dari investor yang berkedok pabrik gula.

Edy menambahkan,APTRI mengindikasikan banyak PG baru lainnya di berbagai daerah, yang juga merupakan kedok mengimpor gula mentah dan memicu keresahan petani tebu sepertidiBlora, Jawa Tengah.
Demo petani tebu di depan kantor gubernur


"Khusus untuk Jawa Timur, kami menagih janji, bahwa dulu PG KTM menyatakan di depan Gubernur Jatim dan petani, mereka hanya akan menggiling tebu yang ditanam di bumi Jawa Timur," ujarnya.

"Tapi faktanya, PG KTM berbohong. Gubernur dan petani dikadali PG KTM, sehingga kami menuntut operasional PG KTM dithentikan, ditutup," tegasnya.

Ia menerangkan, produksi gula di Jatim surplus. Gula dari tebu petani di Jatim mampu menghasilkan gula rata-rata 1.250.000 ton per tahun.

"Ini sudah jauh melebihi total konsumsi warga Jawa Timur yang setiap tahunnya sekitar 650.000 ton, sehingga surplus sekitar 600.000 ton pertahun," tandasnya.

"Sekali lagi, kami berharap gubernur, kapolda, bea cukai bisa bersikap tegas pada PG baru yang diindikasikan sekedar kedok masuknya gula impor ke Jawa Timur," tegasnya.

Dalam aksinya di depan kantor gubernur, Jalan Pahlawan, massa selain mengibarkan bendera merah putih pada batang tebu, juga membawa poster dan spanduk. Diantaranya bertuliskan: 'Pakde Karwo tutupen KTM', 'Kemitraan pabrik gula dan petani adalah kualitas bukan kuantitas','Serikat pekerja unit kerja (SPUK) PG Gempolkrep-Tegakkan UU 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan. Cabut izin usaha KTM', 'Waspadai Persepsi harga gula mahal dijadikan alasan impor gula besar-besarn', 'Selamatkan PTPN X, Stop gula impor masuk Jatim'.

(roi/fat)
Berita Terkait