Ini Penjelasan Penerbit Buku Bergambar Garuda Menari

Ini Penjelasan Penerbit Buku Bergambar Garuda Menari

Enggran Eko Budianto - detikNews
Jumat, 12 Agu 2016 13:12 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto/File
Mojokerto - Penerbit buku modul acuan siswa terampil (Master), CV Aviva membantah sengaja membuat gambar sampul yang melecehkan lambang negara Burung Garuda. Mereka berdalih, gambar Burung Garuda pada sampul buku tersebut bukan lambang negara.

"Kami memakai Garuda yang nyata, bukan Garuda yang lambang negara. Jadi, kami pakai Garuda nyata sedang terbang sedang mencengkeram tiang bendera. Garuda itu posisi sedang terbang mengepakkan sayap," kata Manajer Pra Cetak CV Aviva, Angela saat dihubungi detikcom, Jumat (12/8/2016).

Angela menjelaskan, gambar Burung Garuda sengaja dipilih agar relevan dengan isi materi buku yang mengulas mata pelajaran Kewarganegaraan untuk kelas XI SMK semester gasal.

"Mata pelajaran kewarganegaraan kontennya kan tentang kenegaraan Indonesia ya, kami memakai burung Garuda karena lambang negara kita," terangnya.

Menurut Angela, pihaknya sengaja membuat desain Burung Garuda sedang terbang pada sampul buku tersebut, supaya terlihat menarik. "Kami buat model terbang supaya agak beda, kalau memakai lambang (Garuda) biasa agak monoton. Karena sudah banyak dipakai," ujarnya.

Angela menegaskan, dengan membuat desain sampul seperti itu, pihaknya tak bermaksud untuk melecehkan lambang negara.

"Kami tidak ada tendensi untuk melecehkan lambang negara. Itu salah persepsi saja. Itu Garuda sedang terbang mengepakkan sayap. Jadi tidak harus tegak, kalau pas mau belok kan sayapnya miring," tegasnya.

Kendati begitu, lanjut Angela, pihaknya siap melakukan penarikan jika diminta.

"Kalau di Mojokerto meminta untuk dilakukan penarikan, kami siap. Namun, kami sudah koordinasi dengan agen di Mojokerto katanya sudah bisa dikondisikan, karena baru satu sekolah itu yang komplain. Yang lainnya belum ada (komplain)," cetusnya.

Tak hanya bersampul Burung Garuda menari, sampul buku Master mata pelajaran Kewarganegaraan untuk kelas X SMK semester genap yang diterbitkan CV Aviva juga bergambar bocah telanjang dada mengibarkan bendera pusaka di sebuah air terjun. Dikonfirmasi terkait buku tersebut, Angela memilih bungkam.

"Saya tidak bisa komentar karena itu terbitan dua tahun yang lalu. Di kantor kami sudah tidak stok, dan kami sudah cetak lagi," pungkasnya.

Buku yang diprotes siswa SMK Islam Walisongo itu terdiri dari dua macam. Buku penunjang mata pelajaran Kewarganegaraan untuk siswa kelas XI SMK semester gasal dianggap melecehkan lambang negara. Burung Garuda yang seharusnya tegak, digambarkan seakan menari dengan mencengkeram bendera merah putih.

Sementara sampul buku ke dua memuat foto tiga bocah telanjang dada sedang mengibarkan bendera pusaka di air terjun. Buku penunjang mata pelajaran Kewarganegaraan untuk siswa SMK kelas X semester genap itu dinilai memuat unsur pornografi. Kedua buku tersebut dibeli pihak sekolah dari penerbit CV Aviva asal Jalan Candi Sari, Mojayan, Klaten, Jawa Tengah. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.