Wali Kota Risma berharap proyek trem yang menggunakan dana APBN ini bisa segera dikerjakan. Risma pun berencana segera menghadap Presiden Joko Widodo dan Menhub agar proyek yang diharapkan bisa mengurai kemacetan, segera terlaksana.
"Sekarang tinggal nunggu perpres itu, kontraktore wes onok kok. Aku yo belum belum kenal sama Pak Menhub. Saya tak segera menghadap, sekalian kenalan," kata Risma sambil tertawa, Rabu (10/8/2016).
Selain berharap segera dikeluarkan perpres, Pemkot Surabaya terus mempersiapkan sarana sebelum proyek trem dikerjakan. Salah satu kawasan yang akan dilewati trem yakni Tunjungan. Pemkot Surabaya pun mulai mempersiapkan saluran air hingga pengalihan arus dan pelebaran jalan.
Risma mengatakan dua sisi pedestrian Jalan Tunjungan yang di bawahnya terdapat saluran air, juga menjadi perhatiannya.
"Sisi timur tambahan pedestrian, tapi yang barat tak buat dua (box culvert), jadi baru ngambil dari kampunng Blauran nanti dihubungkan genteng yang sudah gede 2 meter," imbuhnya.
Beberapa ruas jalan, jelas dia, akan diperlebar untuk mengantisipasi trem, yakni kawasan Simpang Dukuh. "Nanti simpang dukuh nanti kita lebarkan. Sudah 1 rumah kita bongkar," ungkap dia.
Menurutnya, kendaraan dari arah Gemblongan ke Tunjungan. Sebagian akan diarahkan ke Jalan Genteng lalu belok kanan ke Jalan Simpang Dukuh. "Nanti arus Tunjungan sebagian dipindah ke situ (Genteng-Simpang Dukuh) jalurnya berkurang banyak karena ada trem, doubel jadi hanya tersisa1 jalur kalau tidak salah," imbuh Risma.
Sekretaris Kota Surabaya Hendro Gunawan menambahkan, proyek pembangunan trem sebenarnya tinggal menunggu perpres. Pihak Pemkot Surabaya sendiri, semua telah tersiapkan secara keseluruhan.
"Kami juga telah memberikan surat ke pusat untuk mendesak percepatan perpresnya, dan baru dua minggu kemarin kami juga telah berkoordinasi dengan pihak PT KAI dan instansi lain untuk pembahasan pembangunan trem. Sebenarnya, proyek trem itu sudah jelas hanya tinggal menunggu perpres saja," jelas dia.
Sementara pengembangan angkutan trem akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama, pengembangan angkutan massal ini dimulai dari depo trem lama di Bumiharjo, Joyoboyo melewati Jl. Raya Darmo hingga ke utara sampai persimpangan Jl Indrapura - Jl. Rajawali.
Di sepanjang jalur tersebut akan dibangun titik-titik halte/shelter yang letaknya strategis dengan pusat kegiatan masyarakat metropolis. Selanjutnya, pada tahap kedua, rencana pengembangan trem ini akan diintegrasikan dengan Pelabuhan Tanjung Perak. (ze/fat)











































