Mahasiswa Ubaya Temukan Bakteri di Kawah Ijen untuk Membuat Bio Etanol

Mahasiswa Ubaya Temukan Bakteri di Kawah Ijen untuk Membuat Bio Etanol

Imam Wahyudiyanta - detikNews
Selasa, 02 Agu 2016 14:05 WIB
Foto: Imam Wahyudiyanta
Surabaya - Kawah ijen dikenal dengan kondisi cuaca yang ekstrem. Dengan danau kawah yang bersifat asam karena pengaruh belerang (sulfur), hampir mustahil ada kehidupan di sana.

Namun teori tersebut tak sepenuhnya benar. Siapa sangka ternyata ada kehidupan di habitat sangat keras tersebut. Mahasiswa dari Universitas Surabaya (Ubaya) ini membuktikannya.

Kenny Jeremia menemukan adanya kehidupan di air dan tanah kawah ijen dengan menggunakan teknik analisis DNA. Meski kehidupan yang ia temukan adalah kehidupan sederhana berupa mikroorganisme, namun temuan itu dirasa penting untuk penelitian selanjutnya.

"Saya menemukan adanya bakteri (archaea) di air dan jamur (fungi) di tanah. Padahal secara teori hampir tidak mungkin ada yang bisa hidup di air asam dengan nilai pH 0," ujar Kenny di Laboratorium Bioteknologi Mikroorganisme Ubaya, Selasa (2/8/2016).

Tidak mudah bagi Kenny untuk menemukan mikroorganisme. Dengan susah payah, ia harus berjuang melawan dan menghindari asap belerang yang masuk ke pernapasan demi untuk bisa mengambil air di kawah ijen.


Namun mikroorganisme di dalam air sangat sedikit sehingga Kenny harus menggunakan teknik pooling yakni air yang ia dapat ia endapkan terus menerus hingga jumlah mikroorganisme di dalamnya cukup untuk dianalisis DNA nya.

"Butuh sekitar dua liter air untuk bisa mendapatkan jumlah mikroorganisme yang cukup untuk dianalisis DNA nya," kata mahasiswa jurusan biologi fakultas teknobiologi Ubaya ini.

Kenny mengaku bahwa temuannya ini bukanlah temuan baru. Sudah ada peneliti lain yang membuktikan bahwa memang ada kehidupan di kawah ijen. Namun para peneliti tersebut hanya berhenti sampai di situ saja, hanya sekedar ingin tahu apakah benar ada kehidupan di kawah ijen atau tidak.

Pemuda kelahiran 1993 tersebut tak ingin berhenti di situ saja. Kenny ingin temuannya itu menjadi berguna. Karena itu ia ingin bereksperimen bahwa hasil temuannya ini akan mampu mengubah jerami menjadi bio etanol.

Kenny menjelaskan, selama ini bio etanol diciptakan dengan mencampur molase dengan bakteri. Karena molase lebih bermanfaat untuk dijadikan bahan pangan, maka tidak banyak bio etanol yang bisa dibuat dengan cara ini.

Kenny mempunyai ide membuat bio etanol dengan mencampurkan bakteri yang ia temukan dengan jerami. Asam pada bakteri yang ditemukan Kenny diyakini bisa mengubah jerami menjadi bio etanol. Di Indonesia, jerami yang merupakan limbah dari padi sangat banyak ditemukan. Namun untuk menuju ke arah sana, Kenny harus bekerja lebih giat.

Kenny tidak bisa begitu saja mencampurkan bakterinya dengan jerami karena jumlah bakteri yang tidak banyak. Karena itu Kenny harus mencampurkan bakterinya dengan bakteri e.coli yang sudah dikembangbiakkan. DNA kedua bakteri inilah yang akan dicampurkan oleh Kenny sehingga bakteri e.coli bisa tahan asam.

"Bakteri ini nantinya akan memakan karbohidrat yang merupakan makanan bakteri dan mengubahnya menjadi asam. Ini nantinya yang akan saya teliti untuk selanjutnya," tandas Kenny. (iwd/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.