Wagub Jatim Minta Kualitas Guru Madrasah Ditingkatkan

Wagub Jatim Minta Kualitas Guru Madrasah Ditingkatkan

Enggran Eko Budianto - detikNews
Minggu, 31 Jul 2016 22:23 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto - Tantangan memajukan pendidikan di lingkungan Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU memang bukan perkara mudah. Selain masih banyaknya persoalan terkait infrastruktur dan kesejahteraan guru madrasah, pendidikan saat ini dihadapkan pada kemajuan IT dan pengaruh penyalahgunaan narkoba di
kalangan pelajar.

"Saya yakin Ma'arif NU bisa menghadirkan pendidikan yang baik di tengah isu-isu itu," ujar Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf pada halal bihalal dan seminar ideologisasi di aula kantor PCNU Kabupaten Mojokerto, Minggu (31/7/2016).

Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini menilai, masa depan Ormas NU berada di tangan LP Ma'arif. Pasalnya, unggul atau tidaknya bibit-bibit pemimpin NU di masa depan ditentukan sistem pendidikan di LP Ma'arif saat ini.

"Meski pengurus NU hebat, tapi kalau sekolahnya tidak hebat, maka masa depan NU akan hancur," tegasnya.

Karena itu Gus Ipul meminta kepada LP Ma'arif NU Kabupaten Mojokerto untuk lebih dulu meningkatkan kualitas guru madrasah.

"Guru-guru harus S1 semua, saya minta yayasan menganggarkan agar guru-guru punya kesempatan untuk menambah ilmu, bisa sekolah lagi. Kalau lulusan S1 sudah ada standar gajinya," ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul ini.

Karena itu usaha apapun yang dilakukan, Gus Ipul akan menyambut baik. Termasuk usaha menghidupkan kembali Koperasi At Taawun. Pengurus Cabang (PC) LP Ma'arif NU Kabupaten Mojokerto memang menghidupkan kembali Koperasi At Taawun. Fasilitas simpan usaha pada koperasi ini mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas para guru. Kesejahteraan guru madrasah memang masih menjadi batu sandungan bagi LP Ma'arif NU untuk memajukan pelayanan pendidikan.

Launching Koperasi At Taawun digelar bersamaan dengan halal bihalal dan seminar ideologisasi di aula kantor PCNU Kabupaten Mojokerto. Selain pengurus LP Ma'arif, hadir pula Wagub Jatim Saifullah Yusuf dan Wasekjen PBNU Suwadi Pranoto yang menjadi narasumber pada seminar.

"Kita hidupkan kembali koperasi LP Ma'arif NU At Taawun. Kalau koperasi jalan, bisa menopang seluruh kegiatan di LP Ma'arif," kata Ketua PC LP Ma'arif NU Kabupaten Mojokerto Lukman Sugiarto Wijaya.

Pria yang akrab disapa Gus Lukman ini menjelaskan, LP Ma'arif NU saat ini menaungi 347 lembaga pendidikan. Terdiri dari 179 Madrasah Ibtidaiyah (setingkat sekolah dasar), 73 Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP), 43 SMP, 27 Madrasah Aliyah (setingkat SMA), serta 15 SMA, dan 10 SMK di Kabupaten Mojokerto.

Dia mengakui, 10℅ dari lembaga pendidikan yang ada, saat ini kondisinya memprihatinkan lantaran belum mempunyai fasilitas perpustakaan dan laboratorium. Sementara 60℅ sekolah yang ada saat ini membutuhkan perbaikan gedung.

"Kami terus menjalin kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kemenag Kabupaten Mojokerto. Kami memacu sekolah dalam pengusulan dana rehab atau pembangunan, sampai 2016 semoga bisa tertangani dengan baik," terangnya.

Persoalan yang dihadapi LP Ma'arif, lanjut Lukman, juga terkait kesejahteraan guru madrasah. Dari 4.337 guru madrasah yang ada, mayoritas penghasilannya jauh dii bawah upah minimun Kabupaten (UMK). Di samping itu, peningkatan kualitas SDM guru perlu ditingkatkan, baik dengan pelatihan maupun meningkatkan pendidikan guru hingga strata satu.

Dengan adanya Koperasi At Taawun ini, menurut dia, diharapkan bisa untuk membiayai peningkatan kualitas SDM guru madrasah. Selain itu, dengan menjadi anggota koperasi, para pengajar mulai tingkat MI hingga MA berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan melalui SHU.

"Keuangan tak bisa sepenuhnya menggantungkan ke pemerintah. Sekolah bisa order kebutuhan ke koperasi. Keuntungannya nanti kami kembalikan ke siswa, guru dan pengurus," pungkasnya. (iwd/iwd)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.