Sempat Diragukan Kebijakan Tentang Perkampungan, Risma Pertahankan Kampung di Tengah Kota

Sempat Diragukan Kebijakan Tentang Perkampungan, Risma Pertahankan Kampung di Tengah Kota

Zaenal Effendi - detikNews
Kamis, 28 Jul 2016 15:24 WIB
Risma saat festival Tunjungan/Foto: Imam Wahyudiyanta
Surabaya - Executive Director of the United Nations Human Settlements Programme (UN-Habitat) Joan Clos sempat meragukan kebijakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tentang perkampungan.

Hal ini terungkap saat Risma mendampingi Joan Clos yang akan meninggalkan Hotel JW Marriott Surabaya dan kembali ke negaranya, Kamis (28/7/2016).

Awalnya Joan ragu dengan kebijakan tentang perkampungan yang dianggap hal tersebut adalah kebijakan pemerintah pusat. "Dikira kebijakan pemerintah pusat nasional, saya bilang bukan. Itu kebijakan daerah," kata Risma kepada wartawan usai mengantar Joan di lobby Hotel JW Marriott, Kamis (28/7/2016).

Risma mengaku kebijakan memindah kampung tidak semudah yang dibayangkan, kecuali ada kemauan sendiri dari warga. "Memang tidak bisa konsepnya dihancurkan lalu dipindah, konsep pemukiman tapi bagaimana mengangkat dan sudah dilakukan di Surabaya," ungkap dia.

Sebelumnya Wali Kota Risma mengaku akan tetap mempertahankan kampung-kampung yang lokasinya di tengah kota dan dikelilingi pusat bisnis. Hal tersebut diungkapkan Risma saat meresmikan peresmian Balai Budaya Cak Markeso di Kampung Ketandan, Rabu (27/7) sore.

Menurutnya, Kota Surabaya juga terbangun karena adanya kampung kampung, salah satunya Kampung Ketandan yang berada di pusat jantung kota Pahlawan. "Kampung di tengah kota, saya akan berusaha mempertahankan, Surabaya terbentuk karena kampung kampung," ungkap Risma. (ze/fat)
Berita Terkait