Kirab dimulai dari kantor Pemkot Mojokerto di Jalan Gajah Mada. Sedikitnya 217 pasukan kuning diiringi kesenian reog mengarak piala menyusuri Jalan Pahlawan, Raden Wijaya, Brawijaya, Hayam Wuruk, Jalan Letkol Sumarjo, Jalan A Yani, dan Jalan Majapahit.
Kirab dilanjutkan ke Jalan Bhayangkara, PB Sudirman, HOS Cokroaminoto, Jalan Gajah Mada dan kembali ke kantor Pemkot Mojokerto. Ratusan petugas kebersihan itu mengendarai gerobak sampah yang menjadi 'kendaraan dinas' mereka sehari-hari.
"Piala ini kami kirab untuk menunjukkan kebanggan kepada warga Kota Mojokerto atas diraihnya Adipura ini, dan juga memotivasi masyarakat apa yang kita lakukan dapat diapresiasi oleh Presiden. Sehingga mereka akan lebih semangat," kata Waliota Mojokerto Mas'ud Yunus.
Setelah dikirab, Piala Adipura Kirana diserahkan kepada walikota pada apel di halaman kantor Pemkot Mojokerto. Mas'ud menuturkan, penghargaan Adipura Kirana ini merupakan yang pertama kalinya diraih Kota Mojokerto. Tentunya ini menjadi kejutan bagi semua pihak setelah tiga tahun gagal meraih Adipura.
"Penghargaan ini bukan hanya untuk pemerintah, tapi juga untuk seluruh masyarakat Kota Mojokerto. Karena warga lah yang menentukan kotanya menjadi ramah lingkungan," ujarnya.
Piala Adipura Kirana ini, lanjut Mas'ud juga tak lepas dari kerja keras para petugas kebersihan. Dia berjanji akan meningkatkan kesejahteraan 217 pasukan kuning di Kota Mojokerto.
"Kami akan tingkatkan kesejahteraan pasukan kuning. Reward akan kami berikan saat syukuran acara wayangan 14 Agustus. Akan kami pikirkan apa yang akan kami berikan kepada mereka," cetusnya.
Kendati begitu, Mas'ud meminta agar masyarakat dan SKPD terkait tak mudah puas diri. Menurutnya, ada beberapa yang masih perlu ditingkatkan. Antara lain terkait persoalan pengelolaan sampah, penghijauan, dan merubah seluruh masyarakat agar peduli terhadap lingkungan.
"Maindset masyarakat dari yang kurang peduli lingkungan harus diubah menjadi peduli lingkungan," pungkasnya. (fat/fat)