"Kami berharap tidak sampai masuk di kalangan pondok-pondok pesantren dikawatirkan nanti akan menganggu konsentrasi para santri," kata Gus Ipul usai pengajian dalam rangka peresmian Pondok Pesantren Lansia Jamu Taqwa di Buduran, Sidoarjo, Sabtu (16/7/2016).
Bagi Gus Ipul, fenomena global dengan hadirnya game ini tidak bisa dibendung. Namun harus diantisipasi efek negatif yang mungkin muncul.
"Kita harus membentengi para santri dengan animasi-animasi asli Indonesia seperti wayang yang lebih baik,"katanya.
Selain itu, para orang tua diminta mengawasi anaknya agar tidak menghabiskan waktu untuk bermain Pokemon Go.
"Yang terpenting adalah anak-anak kita diberi pengertian bahwa itu lebih baik sang Gatot Kaca yang gagah perkasa," ujarnya.
Gus Ipul berharap demam Pokemon Go segera berakhir dan aktivitas masyarakat kembali normal. "Mudah-mudahan itu fenomena sesaat saja. Kita yakin bahwa Game Pokemon itu hanya beberapa bulan saja, nantinya akan hilang dengan sendirinya," kata Gus Ipul.
(fdn/fdn)











































