Dari pengamatan detikcom, Rabu (13/7/2016), warga hanya bisa melihat saja sisa-sisa puing yang ada. Sebagian warga bahkan tak bisa masuk ke lokasi kebakaran karena ada lokasi yang dipasang garis polisi.
Yang dilakukan warga hanya menjaga barang-barang yang sempat diselamatkan saat terjadinya kebakaran. Barang-barang itu diletakkan di jalan.
Selain puing, yang tersisa dari kebakaran adalah sisa tembok bangunan yang masih berdiri. Tembok tersebut berhias kusen kayu yang masih melekat dan tampak hitam akibat terbakar. Atap dan bangunan di lantai dua sudah tak nampak lagi.
"Sebagian rumah yang terbakar memang semi permanen," ujar Ketua RW 7 Faisal kepada wartawan.
Faisal mengatakan, kebanyakan rumah di lokasi yang terbakar berlantai dua. Bangunan lantai satu memang terbuat dari batu bata, tetapi bangunan di latai dua terbuat dari kayu. Sebagian lokasi kebakaran juga terdiri dari rumah petak yang berukuran 3x4 dan 3x5 meter.
Faisal mengklaim ada 25 rumah yang terbakar (versi polisi 24 rumah yang terbakar). Rumah yang terbakar ada di Srengganan Dalam I, II, dan III. Selain itu ada tiga rumah lain yang terimbas kebakaran dalam arti tiga rumah tersebut mengalami kerusakan saat terjadinya kebakaran.
"25 Rumah yang terbakar terdiri dari 45 Kepala Keluarga (KK) dan 146 jiwa," lanjut Faisal.
Berdasarkan keterangan warga, kata Faisal, dugaan kabakaran bermula dari api dari rumah petak milik Hawijah atau yang biasa disapa Bik Jo. Api itu berasal dari lantai dua. Bik Jo merupakan perempuan paruh baya yang tinggal sendiri.
"Itu hanya dugaan, untuk pastinya biar polisi yang menyelidiki," tandas Faisal. (iwd/fat)











































