"Seperti ini masih bisa dilebur lagi, dibikin perhiasan lagi. Ya harus telaten sabar milihi diantara debu ini mbak, biar bisa jualan lagi. Wong dari sini dapatnya rejeki," kata Wartono, Rabu (13/7/2016).
Modal jualan sekitar Rp 100 juta, saat ini hanya berupa debu, namun ia masih tetap bersemangat membangun usahanya kembali berawal dari sisa perak terbakar yang masih bisa diproduksi lagi.
Warga Jalan Melati Kota Blitar ini merupakan satu diantara ratusan pedagang Pasar Legi yang menaruh harapan besar dari Pemkot Blitar untuk segera memikirkan nasib mereka. Tampak ibu-ibu banyak yang menangis meratapi nasib mereka, karena tak satupun barang dagangannya bisa diselamatkan.
Sekitar pukul 08.00 wib, Walikota Blitar, Moch Samanhudi Anwar memang datang bersama rombongan legislatif dan eksekutif Kota Blitar untuk meninjau langsung tingkat kerusakan pasca kebakaran yang melanda Pasar Legi semalam.
"Tempat ini merupakan sentra perputaran ekonomi warga Kota Blitar, makanya harus segera direnovasi entah itu dananya diambil dari post tak terduga atau gimana, terus relokasi lokasi dimana, permodalan lunak bagi para pedagang kerjasama sama Bank mana harus segera dituntaskan," kata Samanhudi ditemui disela kunjungannya pagi ini.
Usai kunjungan di Pasar Legi, Walikota langsung menggelar rapat kilat pada pukul 09.00 wib. Informasi sementara yang diperoleh wartawan, lokasi relokasi menjadi bahan pembicaraaan pertama untuk segera direalisasikan.
Sementara pihak Polresta Blitar juga menginformasikan, Tim Puslabfor Polda Jatim saaat ini sedang dalam perjalanan ke Kota Blitar untuk olah tempat kejadian perkara kebakaran yang melanda Pasar Legi Kota Blitar. (bdh/bdh)