.webp)
Kobaran api baru diketahui setelah asap tebal membumbung tinggi. Kebakaran baru diketahui dan cepat meluas karena kondisi pasar sedang sepi dan tutup.
Warga yang mengetahui segera melaporkan ke petugas pasar. Warga berupaya memadamkan api dengan alat seadanya, dibantu 5 unit mobil PMK.
"Kondisinya sudah sepi, jadi baru tahu setelah api membesar. Dugaan awal, ini akibat konsleting listrik di stand pakaian lantai satu bagian kanan. Karena kemarin itu memang ada sedikit perbaikan di daerah situ," kata Kepala PD Pasar Legi Kota Blitar pada wartawan, Ariyanto di lokasi.
Si jago merah meluluh-lantakkan semua los pakaian lantai satu, los penjual makanan dan los palen plastik lantai dua. Namun hingga kini
belum ada data detail jumlah stand yang terbakar.
"Dari stand bawah sampai atas sepertinya habis, kerugian dari standnya saja mencapai Rp 1,5 miliar, belum barang dagangannya. Mereka saat ini full hampir semua stand karena baru Lebaran," tambah Ariyanto.
Seorang pedagang yang standnya berjualan palen di lantai dua, Kasmiati, menangis histeris melihat kebakaran itu. "Begitu dengar pasar kebakaran, saya langsung lari kencang mau menyelamatkan dagangan mbak, wong baru diisi penuh buat Lebaran. Ternyata ndak nyucuk (Tidak ada waktu) kebakaran sudah besar, saya tidak boleh masuk," kata Kasmiyati sembari terus menangis.
Saat ini 5 unit mobil PMK sedang berjibaku berusaha menjinakkan api. Kerumunan masyarakat yang melihat proses pemadaman membuat sepanjang Jalan Mawar praktis macet total. Polisi mengarahkan arus lalu lintas dari arak Kediri yang hendak masuk kota Blitar, menuju Jalan Cepaka agar jalur utama Kediri-Blitar menuju Malang tetap lancar.
(fat/fat)
