Pemkot Surabaya Siapkan 14 Paket City Tour Bagi Peserta PrepCom III

Pemkot Surabaya Siapkan 14 Paket City Tour Bagi Peserta PrepCom III

Zaenal Effendi - detikNews
Selasa, 12 Jul 2016 18:05 WIB
Surabaya - Ribuan delegasi dari 193 negara menjadi peserta Preparatory Committe (Prepcom) III for UN Habitat di Surabaya pada 25-27 Juli mendatang. Mereka nantinya akan dimanjakan dengan field trip atau city tour dengan mengunjungi kampung-kampung di Surabaya yang bersih dan asri serta merawat warisan sejarah di tengah modernitas kota.

Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya, Wisnu Wibowo mengatakan, ada 14 paket kampung yang sudah disiapkan oleh Pemkot Surabaya.

"Meski agenda Prepcom dimulai pada 25 Juli, tetapi paket field trip ini sudah akan dimulai pada 24 Juli hingga 28 Juli 2016," kata Wisnu Wibowo pada wartawan di Humas Pemkot Surabaya, Selasa (12/6/2016).

Menurut Wisnu, kunjungan tersebut tidak melulu ke kampung yang bersih dan berprestasi. Tetapi juga beberapa rusun yang kreatif dan berprestasi seperti Rusun Penjaringansari dan Rusun Grudo. Harapannya, kampung-kampung dan destinasi lainnya tersebut, bisa menjadi wahana untuk lebih mengenalkan Surabaya ke dunia internasional.

"Setiap hari nya ada empat hingga lima lokasi yang akan dikunjungi. Lokasi yang dikunjungi diatur jaraknya berdekatan. Dan untuk satu rute, ada dua bus yang membawa kurang lebih 45 delegasi," ungkap dia.

Salah satu kampung yang menjadi destinasi field trip adalah RW VIII Kampung Lawas Maspatih di Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan.

Menurut Wisnu, kampung Lawas Maspati memang spesial. Selain padat penduduk (dihuni 350 keluarga) dan juga berada di pusat kota, juga sarat nilai sejarah dan berprestasi dalam lomba kebersihan yang digelar oleh Pemkot Surabaya. Enam Rukun Tetangga (RT) yang ada di RW VIII Kampung Lawas Maspatih, semuanya mencatta prestasi dalam lomba kebersihan Green anda Clean.

"Menariknya, masyakat di sana mandiri secara lingkungan dan juga mengembangkan ekonomi produktif. Sekarang, Kampung Maspatih telah menjadi obyek wisata kampung lawas. Ini harus kita lestarikan," pungkas Wisnu.

Ketua RW VIII Kampung Lawas Maspati Sabar Suwastono, selama ini, warga di RW nya sudah membuk paket wisata green and heritage. Paket wisata itulah yang nantinya ditawarkan ke peserta Prepcom III yang datang berkunjung.

Dia menjelaskan, ketika tamu datang, akan disambut dengan welcome drink yang merupakan minuman yang berasal hasil olahan warga. Selama ini, masing-masing RT di RW VIII Kelurahan Maspati telah mengembangkan budidaya cincau, lidah buaya, jahe, belimbing dan markisa.

Sabar menjelaskan, para tamu kemudian dibawa ke area III yang merupakan rumah produksi. Di sini, para tamu akan ditunjukkan bagaimana warga mengolah tanaman mereka menjadi minuman. "Menariknya, para tamu kemudian dipersilahkan untuk mencoba sendiri membuat minuman. Selanjutnya, para tamu dibawa ke area histori," ujarnya.

Beberapa bangunan heritage yang ada di Kampung Maspatih diantaranya Sekolah Ongko Loro yang merupakan bekas Sekolah Rakyat yang ada sejak zaman Belanda.

Serta bangunan kedua adalah bangunan bekas pabrik roti milik Haji Iskak yang juga pernah menjadi dapur umum kala pertempuran bersejarah, 10 November 1945. Bangunan tersebut ada sejak tahun 1958.

"Bangunan itu masih asli dan belum dipugar. Dan ada juga edukasi permainan seperti teklek dan dakon. Para tamu kami persilahkan bermain, kita adu dengan warga," pungkas dia. (ze/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.