Pasien RSUD Kota Mojokerto Membludak Pasca Libur Lebaran

Pasien RSUD Kota Mojokerto Membludak Pasca Libur Lebaran

Enggran Eko Budianto - detikNews
Senin, 11 Jul 2016 14:15 WIB
Pasien RSUD Kota Mojokerto Membludak/Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto - Jumlah pasien yang berobat ke RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto naik dua kali lipat, pasca lebaran. Rata-rata pasien mengaku antre selama empat jam untuk mendapat pelayanan di rumah sakit plat merah ini.

Membludaknya pasien terlihat pada ruang tunggu di lobi RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Senin (11/7/2016) siang. Deretan kursi penuh sesak oleh ratusan pasien yang mengantre.

Tak hanya di tempat tunggu obat, antrean panjang juga terlihat pada poli penyakit dalam, jantung, poli paru-paru hingga IGD. Ratusan pasien itu hanya bisa pasrah menahan sakit untuk menunggu panggilan dari dokter poli masing-masing. Ada yang terkulai lemas di kursi, ada pula yang rela mengantre di atas kursi roda.

Membludaknya pasien ternyata tak diimbangi dengan pelayanan yang maksimal dari pihak rumah sakit. Hal itu dikeluhkan para pasien. Salah satunya dirasakan Abi Said (73), pasien diabetes asal Tarik, Sidoarjo.

"Saya sudah antre di poli penyakit dalam sejak pukul 10.00 Wib. Sampai sekarang belum ditangani. Biasanya baru dipanggil pukul 14.00 Wib, lama sekali antrenya," keluh Abi saat berbincang dengan detikcom.

Abi menuturkan, lambatnya pelayanan dari RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo terjadi tak hanya saat momen lebaran ketika pasien membludak. Dia yang rutin berobat sejak 2005 silam harus merasakan antre hingga empat jam untuk mendapatkan pelayanan dari dokter spesialis penyakit dalam. Menurut dia, jumlah pasien yang datang tak sebanding dengan tenaga dokter yang disediakan oleh pihak rumah sakit.

"Kendalanya dokternya hanya satu orang. Seharusnya ditambah minimal tiga orang. Karena hari biasa juga seperti ini, antre bisa sampai jam empat sore. Mau Salat dan makan siang pun endak bisa," ungkapnya.

Persoalan yang sama juga dirasakan Sutikno (30), warga Jombang yang mengantarkan saudaranya yang sedang sakit paru-paru untuk menjalani rawat inap di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo. Dia mengaku sudah antre selama tiga jam hanya untuk menunggu panggilan masuk ke ruang rawat inap. Namun, sampai saat ini belum ada panggilan.

"Kasihan yang sakit harus menunggu lama. Ini nunggu rawat inap yang masih lama," ujarnya.

Menanggapi persoalan ini, Direktur RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo dr Sugeng Mulyadi berdalih, lambatnya penanganan karena membludaknya pasien yang datang. Menurut dia, pasca lebaran, rata-rata kunjungan pasien tiap harinya naik dua kali lipat. Jika sebelumnya 300 pasien per hari, saat ini mencapai 600 pasien.

"Pasca lebaran hampir dua kali lipat pasien kunjungan biasa, didominasi pasien gangguan pencernaan, seperti diare. Kebebasan makan menjadi penyebabnya," jelasnya.

Terkait permintaan pasien agar jumlah dokter di setiap poli ditambah, Sugeng baru sebatas menyanggupinya. "SDM kami sampai sekarang masih banyak, akan kami tambahi dengan dokter yang bisa membantu," pungkasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.