Mereka adalah para pemudik bermotor dengan tujuan antar kota dalam propinsi. Dari pengamatan detikcom, para pemudik bermotor lokal ini masih memenuhi ruas jalan yang menghubungkan antara Surabaya dan Gresik.
Mereka yang baru balik di hari ini mungkin adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau wiraswasta. Kehadiran mereka di jalan bisa ditandai dengan penuhnya motor mereka dengan muatan baik itu manusia ataupun barang.
Satu motor bisa diisi oleh tiga atau empat orang, biasanya adalah satu keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak. Itu belum cukup. Terkadang masih ada barang yang dijejalkan pada motor mereka baik di bagian depan maupun belakang.
Tentu saja kondisi tersebut amat berbahaya bagi perjalanan. Tetapi mereka tetap saja melakukannya. Karena kondisi dan muatan yang berlebih, laju mereka pun tak terlalu kencang. Sepanjang jalan dapat dijumpai pemudik bermotor yang berisitirahat di warung untuk melepas lelah.
Sebagian besar pemudik berasal dari bagian utara Jawa Timur seperti Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro. Itu bisa dilihat dari pelat nopol mereka yakni S. Untunglah kondisi jalan yang mereka lewati seperti Jalan Tambak Oso Wilangon, Tambak Langon, dan Kalianak tidak terlalu ramai.
Belum banyak truk trailer yang berseliweran. Ini disebabkan oleh diperpanjangan larangan operasional truk hingga tanggal 12 Juli 2016 nanti. Mobil pribadi dan angkot pun juga tidak banyak yang lewat. Jalanan relatif lebih lengang. (iwd/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini