Takbiran di Masjid Al Akbar, Gus Ipul Sentil Pemahaman Jihad yang Salah

Takbiran di Masjid Al Akbar, Gus Ipul Sentil Pemahaman Jihad yang Salah

Zainal Effendi - detikNews
Selasa, 05 Jul 2016 22:07 WIB
Foto: Zainal Effendi
Surabaya - Malam takbir di Kota Surabaya berlangsung aman. Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memilih kumandangkan tambir di Masjid Al Akbar, Surabaya, Selasa (5/7/2016).

Gus Ipul ini juga melakukan tabuh bedug sebagai tanda menyambut datangnya 1 Syawal 1437 Hijriah, bersama sembilan penabuh bedung lainnya,

Dalam sambutannya di depan jamaah yang berjubel di lokasi takbir akbar, Gus Ipul berpesan agar makna takbiran ini tetap menjaga tali silaturahmi dan kerukunan serta keamanan bersama.

"Momentum ini dimanfaat untuk memperkuat rasa kekeluargaan, guyub, rukun dan gotong royong," kata Gus Ipul yang akan mencalonkan gubernur Jatim pada Pilkada 2018 ini.

Gus ipul berharap kepada masyarakat Jawa Timur yang melakukan takbir keliling agar berlaku tertib dan mematuhi peraturan yang ada.

"Karena takbir keliling merupakan bagian dari syiar, silakan saja asal tertib. Jangan mengunakan kendaraan tidak layak, kemudian truk dibuat mengangkut orang. Kalaupun harus berangkat mintalah izin kepada petugas kepolisian, jika diperlukan mintalah dikawal," kata Gus Ipul.

Teror Bom

Terkait bom bunuh diri yang terjadi di Mapolresta Solo dan area Masjid Nabawi, Madinah, ia menyesalkan tindakan tersebut. Menurutnya masih banyak orang yang salah mengartikan jihad.

"Kita prihatin, mudah- mudahan ini yang terakhir. Kita ingin semua bekerja keras memberikan pemahaman kepada saudara- saudara kita yang masih keliru memahami jihad," jelasnya.

Kepada wartawan yang mencegatnya, Gus Ipul berharap masyarakat membantu aparat keamanan dengan melaporkan bila mengetahui ada yang mencurigakan.

"Kita harus menjaga keamanan secara bersama-sama. Segera lapor ke aparat jika melihat yang mencurigakan di lingkungan kita," katanya.

(ugik/ugik)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.