Jebolnya tanggul ini diperkirakan terjadi pagi tadi sekitar pukul 06.30 WIB, sepanjang sekitar 10 meter. Akibatnya, air yang berada di pond 67 langsung mengalir menggenangi tiga RT yakni RT 11, RT 12 dan RT 13 Desa Gempolsari.
"Jebol tanggul penahan lumpur di titik 67 ini terjadi sekitar pukul 06.30 WIB," kata Humas BPLS Henky Listriya Adi di lokasi jebolnya tanggul, Minggu (3/7/2016).
Jebolnya tanggul penahan lumpur ini, jelas dia, karena over toping. Setelah itu air menggerus permukaan tanggul penahan lumpur dan akhirnya air menggenangi pemukiman warga.
Menurutnya, sampai saat ini BPLS berupaya memperbaiki tanggul yang jebol dengan menggunakan jumbobag. Dua alat berat juga difokuskan untuk perbaikan tanggul.
Sementara di Desa Gempolsari terlihat puluhan rumah yang tergenang air dampak jebolnya tanggul di titik 67. Salah satu warga meminta agar desanya ini segera diberi ganti rugi.
"Saya sangat kaget, tidak ada hujan ternyata ada air yang datang dengan volume sangat besar. Dalam hitungan detik air tersebut langsung masuk ke dalam rumah," kata Aris (30), warga RT 11 Desa Gempolsari.
Awalnya warga tidak mengetahui bahwa air yang datang tiba-tiba dari tanggul. Setelah warga ramai-ramai ngecek, rupanya ada tanggul yang jebol.
"Kalau tanggul jebol kurang tahu jam berapa, tapi air masuk ke rumah warga sekitar jam 07.00 WIB," pungkasnya. (fat/fat)