Ratusan Pelajar Banyuwangi Ikuti Lomba Hadrah dan lomba Tartil Al Quran

Ratusan Pelajar Banyuwangi Ikuti Lomba Hadrah dan lomba Tartil Al Quran

Ardian Fanani - detikNews
Kamis, 30 Jun 2016 20:37 WIB
Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi hari ini berbeda dengan biasanya. Wilayah yang berada di Banyuwangi selatan tersebut spontan berubah menjadi layaknya kota santri.

Ini lantaran masyarakat bersama dengan PT Bumi Suksesindo (PT BSI) menggelar berbagai lomba semarakan bulan suci Ramadan serta melestarikan budaya Islam. Para pelajar di Kecamatan Pesanggaran ini mengisi libur Ramadan ini, dengan mengikuti lomba Hadrah dan lomba Tartil Al Quran.

Dari dua lomba ini, sebanyak 300 peserta dari pelajar dan santri di TPQ di Kecamatan Pesanggaran, mengadu unjuk gigi dan mengadu ilmu. Mereka silih berganti tampil dan menunjukkan bakatnya di depan dewan juri. Namun jangan salah, untuk lomba Hadrah, meski pesertanya masih bocah, mereka cukup lihai bernyanyi dan memainkan jenis musik khas Islam.

Dan istimewanya, meski pelaksanaan berada di pedesaan, yakni di Masjid desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, juri yang dihadirkan tak kalah mentereng dengan kompetisi tingkat nasional.

"Jurinya, selain dari lokal, juga kami datangkan juri vokal dari Jakarta. Untuk kriteria penilaian, lanjutnya, meliputi kekompakan bermusik serta lantunan vokal," ucap Ketua panitia lomba hadrah pelajar, Anwar kepada detikcom, Kamis (30/6/2016).

Sebagai penyemangat, PT BSI dan panitia menyiapkan sejumlah hadiah menarik untuk pemenang lomba hadrah. Salah satunya sebuah speaker aktif. Kenapa speaker aktif?. Karena alat ini akan memiliki manfaat lebih guna pengembangan bakat seni para pelajar tersebut.

"Ini untuk pengambangan seni dan budaya Islami di Peesanggaran. Hadiah akan diberikan ke TPQ dan nantinya bisa digunakan bersama dengan siswa atau pelajar di TPQ masing-masing untuk peningkatan kapasitas," pungkas Anwar.

Sementara itu, Habibi, salah satu peserta anggota kelompok hadrah Aswaja Al Habsy, dari Masjid Nurul Huda, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, mengaku sudah sebulan sebelumnya berlatih bersama dengan teman-temannya. Ini diharapkan agar bisa menjadi jawara dalam ajang yang pertama kali digelar oleh masyarakat Pesanggaran dan PT BSI. Jadi jangan heran, performance grup ini dalam membawakan lagu Rohatil dan Turi Putih, cukup lembut di telinga. "Sejak sebulan lalu kita latihan terus," ucap penabuh alat musik Celtik ini.

Rencananya, acara serupa akan kembali digeber pengelola tambang emas Gunung Tumpangpitu, bersama warga Kecamatan Pesanggaran, guna menanamkan rasa cinta sejak dini pada budaya mengaji dan seni Islam. (bdh/bdh)
Berita Terkait