"Untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya, dari proyeksi Rp 10,09 triliun sampai sore tadi sudah terserap Rp 7,2 triliun. Kalau untuk perwakilan BI lainnya belum masuk datanya," kata Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Hestu Wibowo, Senin (27/6/2016).
Ia menerangkan, proyeksi penukaran uang baru pada tahun ini di Jawa Timur mencapai Rp 23,5 triliun. Uang tersebar disebar ke seluruh kantor perwakilan Bank Indonesia yang ada di Surabaya, Jember, Malang, Kediri. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sekitar 23,7 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 19 triliun. Jumlah tersebut sesuai kebutuhan 62 bank dan 71 BPR se Jawa Timur, termasuk dengan kas keliling (penukaran uang dengan mobil kas keliling).
Penukaran uang baru pada tahun ini untuk perwakilan di Surabaya diproyeksikan Rp 10,09 triliun. Tahun ini mengalami kenaikan 7,8 persen dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp 9,9 triliun.
Proyeksi BI perwakilan Kediri Rp 6 triliun, mengalami kenaikan 47 persen dibandingkan tahun lalu Rp 4 triliun. BI Perwakilan Malang diproyeksikan Rp 3 triliun naik 20 persen dibandingkan tahun lalu Rp 2,5 triliun. Perwakilan Jember dari Rp 2,3 triliun naik menjadi Rp 3,5 triliun.
"Jumlah itu berdasarkan dari dari perbankan. Kita tetap komitmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya sambil menambahkan, beberapa faktor peningkatan penukaran uang baru karena ada informasi pembayaran THR dilakukan dua kali, cuti bersama sampai 9 hari serta liburan berbarengan dengan libur anak sekolah.
"Kalau tahun lalu hanya terserap kurang dari 100 persen, karena memang terkendala droping (uang baru) dari (BI) pusat. Tahun ini kita ingin memenuhi 100 persen dan droping juga 100 persen," terangnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, realisasi penyerapan penukaran uang baru di empat perwakilan BI di Jatim hingga tanggal 24 Juni 2016, mencapai Rp 13,7 triliun. Penukaran pecahan besar (Rp 100 ribu, Rp 50 ribu dan Rp 20 ribu) mencapai Rp 585 milliar. Sedangkan uang pecahan kecil (Rp 10 ribu, Rp 5 ribu, Rp 2 ribu) mencapai Rp 13 triliun lebih.
"Kalau minggu lalu sudah terserap sekitar 60-70 persen. Minggu ini diperkirakan mencapai 80 persen," tandasnya. (roi/fat)











































