"Hari ini penumpang KLM meningkat sekitar 80 persen. Lonjakan penumpang ini biasanya semakin tajam saat arus mudik lebaran nanti," kata Nasan, petugas kesyahbandaran Pelabuhan Jangkar, Selasa (21/6/2016).
Untuk melayani lonjakan penumpang, pihak Syahbandar menyiapkan 8 unit KLM. Tiap KLM memiliki kapasitas penumpang antara 80-100 penumpang, disesuaikan dengan barang bawaan penumpang seperti sepeda motor dan lainnya. Tiap KLM juga dilengkapi dengan peralatan keselamatan penumpang, seperti pelampung dan lainnya.
"Dari pada naik kapal feri harus antre, mending naik kapal kayu ini. Saya sudah pesan tiketnya sejak beberapa hari lalu. Jadi tidak perlu antre," tukas Sulis, seorang penumpang.
Keterangan detikcom menyebutkan, kebanyakan calon penumpang KLM di pelabuhan tradisional Jangkar sengaja memesan tiket lebih awal. Sehingga, begitu tiba jadwal pemberangkatan mereka tinggal langsung masuk. Tiket KLM ini cenderung lebih murah, yakni Rp 75 ribu tiap penumpang. Ongkos angkut sepeda motor juga dikenakan tarif Rp 75 ribu per unit.
Penumpang KLM hanya dikenakan biaya tambahan ojek gendong, yang dibandrol Rp 5 ribu per orang. Jasa ojek gendong ini melayani penumpang agar tidak basah, saat hendak naik ke perahu tambengan. Penumpang digendong oleh penjual jasa, dari tepi pantai hingga naik ke atas perahu tambengan yang jaraknya beberapa meter dari bibir pantai.
Bukan hanya penumpang saja. Sepeda motor penumpang juga ikut dipanggul menuju ke atas perahu. Dari perahu tambengan ini, para penumpang dan barang bawaannya kemudian dibawa ke KLM yang posisinya agak ke tengah laut.
"Ini berkah tahunan bagi kami. Kalau ramai begini, sehari bisa Rp 50 ribu . Tapi nanti biasanya tambah ramai. Pokoknya kalau sampai H+7 lebaran nanti perkiraan penghasilan ojek gendong ini bisa mencapai Rp 2 juta sampai Rp 3 juta," tandas Maman, salah satu ojek gendong. (fat/fat)











































