Pelaku yang tertangkap ini adalah Supardi. Dari pria 48 tahun inilah keluar pengakuan jika dia selalu menyetor hasil kejahatannya kepada orang yang disebutnya bos.
"Saya terakhir beraksi di Citraland. Uang di ATM ada Rp 30 juta," kata Supardi kepada wartawan, Senin (20/6/2016).
Uang itu adalah milik Lucyana Setyaningrum (43) yang merupakan korban terakhirnya. Saat itu kartu ATM Lucy tak bisa masuk ke mulut ATM. Kartu ATM tak bisa masuk karena sebelumnya Supardi telah mengganjalnya dengan tusuk gigi yang ia masukkan menggunakan patahan gergaji besi.
Saat berusaha memasukkan kartu ATM, datanglah Supardi yang berpura-pura membantu. Saat berusaha membantu, pria asal Medan itu meminta Lucy untuk memencet nomor pin ATM nya yang menurut Supardi mungkin saja bisa membantu agar kartu bisa masuk. Saat itulah Supardi mengawasi dan menghapalkan tangan Lucy yang memencet keyboard ATM.
Dan secepat kilat juga, Supardi menukar kartu ATM Lucy dengan ATM lain yang sama persis yang sudah dipersiapkannya. Dengan ATM Lucy dan nomor PIN di tangan, Supardi mencobanya di ATM lain. ATM itu berisi uang Rp 30 juta.
Namun tidak semua uang dikuras. Supardi mengambil uang tunai Rp 5 juta dan mentransfer Rp 15 juta ke rekening bos nya yang ada di Medan. Sementara sisanya dibiarkan tersimpan di ATM. Supardi mengaku bahwa orang yang dipanggilnya bos itu juga memiliki anak buah lain.
"Yang diserahkan 20 % (dari total uang korban)," kata Supardi.
Supardi mengaku melakukan aksinya karena ia kesal pernah ditipu dalam kasus serupa. Supardi yang awalnya hanya coba-coba akhirnya ketagihan. Supardi mengaku telah beraksi di Medan, Jakarta, dan Surabaya. Untuk Surabaya, Supardi mengaku baru melakukannya selama dua minggu belakangan.
"Kami memang menduga masih ada jaringannnya. Kami masih mengembangkan kasus ini," ujar Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya Kompol Lily Djafar. (fat/iwd)











































